Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Bisnis-27 dibuka menguat pada perdagangan awal pekan hari ini, Senin (16/5/2025). Sejumlah saham dalam indeks seperti PT AKR Corporindo Tbk. (AKRA), PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS), hingga PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) melaju di jalur hijau.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) pada pukul 09.15 WIB, indeks hasil kerja sama Bursa dengan Harian Bisnis Indonesia itu dibuka menguat ke level 511,66 atau sekitar 0,02%. Sejak dibuka, indeks Bisnis-27 bergerak pada rentang 510,01—513,31. Sebanyak 16 saham menguat, 9 melemah, dan 2 stagnan pada pembukaan perdagangan.
Salah satu saham yang bergerak di zona hijau adalah PT AKR Corporindo Tbk. (AKRA) yang menguat 2,66% ke Rp1.355. Mengekor di belakangnya, saham PT Medikaloka Hermina Tbk. (MIKA) menguat 1,45% ke Rp1.400 dan saham PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) menguat 1,01% ke Rp3.010.
Selain itu, saham PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) juga menguat 1,21% ke Rp3.340, saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS) juga menguat 1,20% ke Rp1.690, saham PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. (SIDO) juga menguat 0,99% ke Rp510.
Sementara itu, sejumlah saham yang bergerak di zona merah dipimpin oleh PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) yang melemah 1,54% ke Rp4.470, saham PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) melemah 1,31% ke Rp1.505, saham PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. (CPIN) melemah 1,22% ke Rp4.840.
Selain itu, saham PT Ciputra Development Tbk. (CTRA) juga melemah 1,01% ke Rp980, saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) melemah 0,83% ke Rp8,950. Begitu pula dengan saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) yang melemah 0,50% ke Rp3.980.
Baca Juga
Sejumlah saham yang bergerak di tempat antara lain PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF), PT Indosat Tbk. (ISAT), PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. (INKP), hingga PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI).
Adapun, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat 0,23% ke level 7.182,57 pada perdagangan awal pekan hari ini, Senin (16/6/2025). Saham ANTM, AMMN dan ENRG kompak hijau pagi ini.
Data RTI Business pukul 09.01 WIB menunjukkan, IHSG menguat 0,23% atau 16,50 poin ke level 7.182,57 pada awal sesi perdagangan. Rentang pergerakan IHSG berada di antara 7.158 hingga 7.184.
Sebelumnya, Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan mengatakan bahwa secara teknikal, indikator Stochastic RSI membentuk death cross dan terjadi pelebaran negative slope MACD, sehingga IHSG berisiko melanjutkan koreksinya pada hari ini, usai ditutup melemah 0,53% ke posisi 7.166,06 pada akhir perdagangan Jumat (13/6/2025).
“Diperkirakan IHSG berpotensi melanjutkan koreksi dan menguji level MA200 di sekitar 7.132 hingga level support di 7.100,” ujarnya dalam riset, dikutip Minggu (15/6/2025).
Dari sentimen eksternal, Valdy mengatakan ketegangan di Timur Tengah meningkat setelah Israel melancarkan serangan militer terhadap fasilitas nuklir Iran yang kemudian direspons dengan ancaman pembalasan dari Teheran.
Situasi itu mendorong lonjakan harga minyak mentah dunia yang naik lebih dari 6% dan menembus level US$72 per barel.
Pasar global, termasuk Asia merespons negatif peristiwa ini karena memperbesar risiko gangguan ekonomi global.
“Sebelumnya, pasar akhir-akhir ini cenderung mengabaikan risiko geopolitik, tetapi adanya serangan tersebut menjadi peringatan bahwa risiko ini lebih nyata dan lebih mendesak daripada yang diperkirakan sebelumnya,” kata Valdy.
IHSG juga dibebani oleh koreksi sejumlah saham yang telah melewati cum date dividen, serta data penjualan ritel Indonesia yang menunjukkan pelemahan.
________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.