Bisnis.com, JAKARTA - Menjelang habisnya periode lock-up saham emiten teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO), akan kah mempengaruhi gerak saham PT Astra International Tbk (ASII) dan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM)?
Periode lock-up saham akan berakhir pada 30 November 2022. Hal ini membuat pemegang lama saham GOTO yang terkena lock-up dapat menjual saham GOTO di pasar.
Di tengah sentimen tersebut, saham PT Astra International Tbk (ASII) dan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) terpantau cenderung stabil hingga penutupan perdagangan sesi pertama hari ini.
Saham ASII terpantau naik 0,76 persen ke level Rp6.626, sementara TLKM turun 0,23 persen pada level Rp4.360. Seperti diketahui, ASII dan TLKM tercatat melakukan investasi pada GOTO.
Terkait hal tersebut, Analis Kanaka Hita Solvera Andhika Cipta Labora menjelaskan pengaruh sentimen lock up saham GOTO tidak akan berdampak signifikan terhadap pergerakan ASII dan TLKM ke depannya. Menurutnya, pergerakan saham ASII dan TLKM akan lebih mengikuti fundamental masing – masing emiten.
“Menurut kami sentimen lock up GOTO memang sangat kecil, katalis seperti kinerja keuangan masing – masing emiten akan lebih berpengaruh,” katanya saat dihubungi, Kamis (27/2022).
Baca Juga
Adapun, dilihat secara teknikal, pergerakan saham GOTO sudah rebound dari level support kuatnya di Rp181. Sehingga, para pelaku pasar sudah dapat melakukan aksi Buy On Weakness pada GOTO.
Mengacu pada laporan keuangan per Semester I/2022, laba bersih Astra, termasuk keuntungan nilai wajar atas investasi pada GoTo, mencapai Rp18,2 triliun, tumbuh 106 persen dari semester pertama tahun 2021.
Jika tidak memperhitungkan keuntungan yang belum direalisasikan tersebut, laba bersih Astra meningkat sebesar 64 persen menjadi Rp14,5 triliun. Artinya, dengan harga saham GOTO per 30 Juni 2022 Rp388 per saham, ASII mencatatkan laba bersih hanya dari investasi GOTO sebesar Rp3,7 triliun.
Sementara itu, TLKM melalui anak usahanya, Telkomsel, tercatat menjadi salah satu investor GOTO sejak sebelum IPO. Telkom menjelaskan pada 16 November 2020, Telkomsel mengadakan perjanjian dengan PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (AKAB) atau Gojek untuk investasi dalam bentuk obligasi konversi atau convertible bond (CB) tanpa bunga sebesar US$150 juta atau setara dengan Rp2,1 juta per Desember 2020.
Adapun, hingga 30 Juni 2022, Telkomsel menilai nilai wajar investasi di GOTO dengan menggunakan nilai pasar saham GOTO sebesar Rp388 per saham.