Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham UNVR Berbalik Menguat, Produk Sampo Berbahaya Tidak Ada di Indonesia

Saham Unilever Indonesia (UNVR) hari ini menguat 0,95 persen ke level 5.325 sampai 11.30 WIB atau akhir perdagangan sesi pertama.
Sanjiv Mehta (tengah), resmi menjadi Presiden Komisaris PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR). /Bisnis-Iim F. Timorria.
Sanjiv Mehta (tengah), resmi menjadi Presiden Komisaris PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR). /Bisnis-Iim F. Timorria.

Bisnis.com, JAKARTA — Saham PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) berbalik menguat, setelah sempat mengawali perdagangan di zona merah pada pada Rabu (26/10/2022). Penguatan terjadi setelah manajemen UNVR memastikan bahwa produk sampo kering yang ditarik dari pasar Amerika Utara tidak beredar di Indonesia.

Saham UNVR menguat 0,95 persen ke level 5.325 sampai 11.30 WIB atau akhir perdagangan sesi pertama. Saham UNVR sempat dibuka turun di harga 5.250 setelah ditutup di 5.275 pada perdagangan Selasa (25/10/2022).

Jumlah saham yang diperdagangkan mencapai 13,29 juta dengan nilai Rp70,56 miliar. Saham UNVR bergerak di rentang 5.175-5.400 dan kapitalisasi pasar sebesar Rp203,15 triliun.

Dalam pernyataan tertulis, manajemen Unilever Indonesia telah memastikan bahwa merek yang ditarik oleh Food and Drug Administration (FDA) Amerika, yaitu Dove, TRESemme, Nexxus, Suave, dan TIGI tidak berdampak ke pasar Indonesia. Penarikan tersebut dilakukan karena temuan kandungan benzena dalam produk yang berpotensi memicu kanker.

“Unilever Indonesia bukan bagian dari penarikan sampo kering ini dan tidak ada produk maupun pasar Unilever lainnya yang terkena dampak dari penarikan ini,” tulis Manajemen Unilever Indonesia dalam keterangan yang diterima Bisnis Selasa (25/10/2022).

Diberitakan sebelumnya, Unilever Amerika dan Kanada secara sukarela menarik kode lot produksi spesifik dari sampo kering yang diproduksi sebelum Oktober 2021 sebagai upaya kehati-hatian setelah penyelidikan internal mengidentifikasi adanya peningkatan kadar benzena.

Evaluasi dampak kesehatan yang dilakukan secara independen menyimpulkan bahwa kadar benzena yang terdeteksi tidak menimbulkan risiko kesehatan. Namun, paparan tinggi benzena bisa menimbulkan sejumlah masalah kesehatan seperti leukimia.

Unilever Plc. juga menegaskan bahwa perusahaan tidak menggunakan benzena sebagai bahan dan menerapkan standar keamanan yang tinggi secara global.

“Kami mematuhi semua peraturan setempat dan memiliki standar kualitas dan keamanan ketat yang membatasi jumlah jejak benzena yang dapat terjadi karena keberadaan alaminya dalam bahan baku tertentu,” ujar Juru Bicara Unilever Plc.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper