Bisnis.com, JAKARTA – Emiten batu bara PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) memastikan masih bisa membagikan dividen setelah melakukan akuisisi PLTU milik PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN.
Analis BRI Danareksa Sekuritas Hasan Barakwan mengatakan telah memastikan bahwa perjanjian kerja sama antara PTBA dengan PLN pada akuisisi PLTU Pelabuhan Ratu tidak akan mengganggu rencana PTBA untuk membagikan dividen dari pendapatan dan laba 2022.
“Kami yakin dana yang dikeluarkan PTBA akan relatif kecil dengan kas bersih PTBA yang masih cukup besar,” jelasnya dalam riset, Selasa (25/10/2022).
Dalam akuisisi PLTU berkapasitas 3x350 MW tersebut, PTBA juga akan dibantu dengan pembiayaan dari pinjaman dengan asumsi sebanyak 70 persen dengan cost of fund yang cukup murah lewat green financing.
“Sementara itu, biaya yang akan dikeluarkan dari kantong PTBA sendiri sebesar 30 persen. Adapun, PTBA tidak akan mengambil 100 persen saham PLTU Pelabuhan Ratu karena anak usaha PLN, Indonesia Power masih akan memiliki saham di PLTU tersebut, artinya kas PTBA masih akan cukup besar,” ungkapnya.
Dengan penjelasan tersebut, BRI Danareksa Sekuritas mempertahankan rekomendasi beli dan meningkatkan target harganya untuk saham PTBA dari Rp4.500 menjadi Rp4.600 setelah PTBA memastikan tetap bisa membagikan dividen kepada para pemegang sahamnya.
Baca Juga
Di sisi lain, adanya PLTU berkapasitas total 1.050 MW ini memastikan serapan batu bara dari produksi PTBA yang akan mengkonsumsi sebanyak 4,5 juta ton per tahun atau sekitar 67,5 juta ton dalam 15 tahun ke depan.