Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham BUMI Tambah 200 Miliar, Berapa Target Sahamnya ke Depan?

PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) menambahh jumlah sahamnya sebanyak 200 miliar lembar usai melakukan private placement 18 Oktober 2022.
Direktur Utama PT Bumi Resources Tbk (BUMI) Adika Nugraha Bakrie/Istimewa
Direktur Utama PT Bumi Resources Tbk (BUMI) Adika Nugraha Bakrie/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) menambahh jumlah sahamnya sebanyak 200 miliar lembar usai melakukan private placement 18 Oktober 2022. BUMI kini tercatat menjadi emiten kedua dengan jumlah saham beredar terbesar setelah GOTO.

Direktur Ficomindo Buana Registrar Jimmi Maulana Sidik menjelaskan pelaksanaan private placement atau penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) yang dilaksanakan emiten berkode BUMI membuat perseroan menambah jumlah sahamnya sebanyak 200 miliar lembar.

"Jumlah saham PMTHMETD yang dilaksanakan sebanyak 200 miliar saham, jumlah saham yang beredar sebelum PMTHMETD yakni 143.841.242.189 saham, penambahan saham hasil PMTHMETD yang akan dicatatkan 200 miliar saham," katanya dalam keterangan, Selasa (18/10/2022).

Setelah private placement, jumlah saham beredar BUMI menjadi 343.841.242.189 saham atau 343,84 miliar saham.

Jumlah saham beredar BUMI hanya kalah dari PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) yang mencapai 1.184.363.929.502 saham atau 1,18 triliun lembar saham.

Sementara itu, analis Samuel Sekuritas Indonesia Jonathan Guyadi mengatakan, aksi korporasi tersebut akan membantu memperbaiki neraca perseroan dan menjadikan BUMI sebagai perusahaan dengan kas bersih pada 2023.

“Selain itu, kami meyakini bahwa masuknya investor strategis baru, yaitu Grup Salim 37 persen kepemilikan efektif, dapat membantu BUMI dalam meningkatkan CSR dan tata kelolanya, serta mengembangkan strategi transisi energi jangka panjang,” katanya dalam riset, Rabu (12/10/2022).

Dengan masuknya dana dari private placement, Samuel Sekuritas Indonesia memproyeksikan laba bersih BUMI pada 2023 akan bertumbuh 13,4 persen berkat penurunan beban bunga menjadi US$36 juta dari sebelumnya US$156 juta.

“Meskipun demikian, dengan meningkatnya jumlah saham yang beredar pasca private placement, kami menyesuaikan TP kami untuk BUMI menjadi Rp215 per saham, menyiratkan PE 2023 sebesar 8,8 kali,” tambahnya.

Dana private placement akan membantu BUMI melunasi utang PKPU-nya sebesar US$1,56 milliar dan menghemat beban bunga hingga sekitar US$130 juta per tahun. Di samping itu, masuknya Grup Salim sebagai investor strategis dapat membantu BUMI untuk meningkatkan GCG serta kinerjanya ke depan.

“Mengingat peningkatan jumlah saham beredar menjadi 343 miliar, kami menyesuaikan TP kami untuk BUMI menjadi Rp215 dari sebelumnya Rp305, dan EV/Reserve sebesar US$2,51 per ton pada sepanjang 2022, lebih rendah dari pesaing terdekat BUMI, ITMG US$7,93 per ton dan ADRO US$3,25 per ton,” papar Jonathan.

Adapun, risiko yang masih dihadapi BUMI di antaranya melambatnya produksi, dan harga batu bara yang lebih rendah dari perkiraan.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper