Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Cenderung Tertekan, Rekomendasi Saham UNTR hingga PRDA

IHSG pada hari ini diprediksi bergerak turun pada rentang 6.727 sampai dengan 6.857, tetapi masih ada sejumlah saham yang potensial.
IHSG pada hari ini diprediksi bergerak turun pada rentang 6.727 sampai dengan 6.857, tetapi masih ada sejumlah saham yang potensial. Bisnis/Fanny Kusumawardhani
IHSG pada hari ini diprediksi bergerak turun pada rentang 6.727 sampai dengan 6.857, tetapi masih ada sejumlah saham yang potensial. Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi turun ke level 6.700. Adapun proyeksi penurunan tersebut dipacu oleh beberapa sentimen negatif seperti turunnya beberapa harga komoditas dan melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

Direktur MNC Asset Management Edwin Sebayang mengatakan turunnya beberapa harga komoditas seperti minyak, emas, dan nikel berpotensi menarik turun IHSG pada awal pekan. Adapun masing-masing komoditas tersebut turun 4 persen, 1,6 persen, dan 2,34 persen.

“Serta potensi kembali melemahnya Nilai Tukar Rupiah terhadap dolar AS ke level Rp15.500-an,” ujar Edwin dalam risetnya pada Senin (17/10/2022).

Selain itu, sentimen lain yang diprediksi akan memberatkan IHSG pada hari ini adalah turunnya beberapa indeks di Wall Street seperti indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA), dan Nasdaq. Masing-masing indeks tersebut turun 1,3 persen dan 3,1 persen.

Menurut Edwin, turunnya dua indeks tersebut menyusul adanya data Consumer Survey University of Michigan yang menunjukkan kenaikan ekspektasi terhadap inflasi di AS. Kemudian pada saat yang sama yield obligasi AS yang tenornya 10 tahun naik di atas level 4 persen.

Edwin memprediksi IHSG pada hari ini akan bergerak pada rentang 6.727 sampai dengan 6.857. Sementara itu, untuk rupiah diprediksi bergerak pada rentang Rp15,385 sampai Rp15.510.

Sejumlah rekomendasi saham dari Edwin pada hari ini adalah UNTR, AKRA, INCO, MYOR, MEDC, ACES, WIKA, SMRA, MTDL, PRDA.


Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper