Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Tinggalkan 7.000, Analis Prediksi Penurunan Berlanjut

IHSG diprediksi mengalami downtrend dalam jangka pendek berkisar 6.900 hingga 6.700.
IHSG diprediksi mengalami downtrend dalam jangka pendek berkisar 6.900 hingga 6.700. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
IHSG diprediksi mengalami downtrend dalam jangka pendek berkisar 6.900 hingga 6.700. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi semakin tertekan setelah melewati batas 7.000 secara teknikal.

Pada perdagangan sesi I pada Senin (10/10/2022), IHSG bergerak turun sebesar 0,63 persen yang membawanya pada posisi 6.982,55.

Melemahnya IHSG sebelumnya diprediksi akan mengalami penurunan selama beberapa waktu kedepan (downtrend) dengan pola grafik descending triangle. Financial Expert Ajaib Sekuritas, M Julian Fadli mengatakan jika support area penahan penurunannya berada pada kisaran 6.900 hingga 6.850.

“Jika area tersebut tertembus maka support kuat selanjutnya berada di sekitar 6.750 – 6.700,” kata Julian dalam riset harian, Senin (10/10/2022).

Penurunan IHSG secara teknik disebutkan terjadi berdasarkan indikator yaitu posisi candle berada di posisi bawah middle bollingers bands.

“Indikator stochastic membentuk dead cross di area netral,” lanjutnya.

Selain itu berdasarkan transaksi yang terjadi sepanjang pekan lalu di pasar reguler, investor asing mencatatkan jual bersih Rp1,4 triliun seiring dengan terjadinya aksi market outflow.

Sebagai informasi, meskipun pada penutupan sesi I IHSG melemah, PT Malacca Trust Wuwungan Insurance Tbk. (MTWI) sebagai jawara top gainers melesat jauh sebesar 21,64 persen yang membawanya parkir pada level Rp163. Disusul PT Sidomulyo Selaras Tbk. dengan kode SDMU melesat sebesar 20 persen.

Sedangkan pada posisi top loser, PT Telefast Indonesia Tbk. (TFAS) mengalami trend penurunan sebesar 6,96 persen dan PT Metro Realty Tbk. (MTSM) bergerak turun ke level Rp188 yaitu sebesar 6,93 persen.

Pada perdagangan pagi ini, saham PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) menjadi yang paling banyak diperdagangkan mencapai Rp1,1 triliun. Harga sahamnya anjlok seiring tekanan jual turun 5,28 persen ke level Rp176.

Sementara itu, saham yang paling banyak diperdagangkan kedua yakni PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) senilai Rp591,9 miliar. Saham BBRI ambrol 1,35 persen kr Rp4.380.

Adapula, saham BBCA, ADRO, dan NATO yang masuk jajaran saham paling banyak diperdagangkan. Saham BBCA naik 0,91 persen, ADRO turun 5,07 persen, dan NATO stagnan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Maria Artha
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper