Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Insentif PPN DTP Berakhir, Cek Prospek Saham Ciputra (CTRA)

Sucor Sekuritas memberikan rekomendasi buy terhadap saham CTRA dengan target harga Rp1.200 per saham.
Tengara atau landmark Perumahan CitraRaya Tangerang, salah satu proyek properti besutan PT Ciputra Development Tbk.
Tengara atau landmark Perumahan CitraRaya Tangerang, salah satu proyek properti besutan PT Ciputra Development Tbk.

Bisnis.com, JAKARTA - Berakhirnya insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) untuk sektor properti dinilai akan menekan kinerja emiten terkait. Sektor properti juga akan semakin terbebani dengan adanya kenaikan suku bunga acuan dan ancaman inflasi.

Analis Henan Putihrai Sekuritas Jono Syafei mengatakan insentif PPN DTP telah mendongkrak penjualan properti selama setahun terakhir. Hal ini bersamaan dengan adanya relaksasi loan to value (LTV) untuk kredit properti dan suku bunga yang berada pada level terendah selama 10 tahun terakhir.

“Hal ini terlihat dari lonjakan penjualan (marketing sales) bahkan dibandingkan dengan pre-Covid,” ujar Jono kepada Bisnis dikutip pada Minggu (9/10/2022).

Lebih lanjut, Jono menilai tidak diperpanjangnya insentif PPN DTP akan menurunkan daya beli masyarakat. Hal ini yang kemudian menjadi salah satu faktor penekan kinerja sektor properti.

Jono merekomendasikan saham CTRA dengan target harga Rp1.500 per saham. Hal ini lantaran CTRA memiliki lokasi yang paling terdiversifikasi terutama di luar Jawa sebagai daerah penghasil komoditas.

“CTRA juga memiliki neraca yang kuat sehingga tetap dapat ekspansif, juga memiliki pendapatan berulang yang stabil dari bisnis mall, hotel dan rumah sakit,” ujar Jono.

Adapun segmen bisnis yang dimiliki oleh CTRA diperkirakan terus bertumbuh seiring meningkatnya daya beli masyarakat. Adanya relaksasi pembatasan sosial dan kunjungan juga menjadi faktor yang dapat menunjang kinerja sektor properti.

Analis Sucor Sekuritas Benyamin Mikael memproyeksikan CTRA dapat memperoleh marketing sales hingga Rp8,8 triliun pada tahun 2023. Angka ini naik 5 persen dari target Rp8,4 triliun pada tahun 2022.

Proyeksi dari Sucor tak lepas dari kinerja CTRA yang telah mengalami pertumbuhan marketing sales hingga 75 persen secara year-on-year (yoy) pada kuartal III/2022. Adapun secara year-to-date (ytd) CTRA memperoleh marketing sales hingga Rp6,5 triliun dari target Rp8,4 triliun.

“Marketing sales kuartal III/2022 tumbuh kuat sebesar 75 persen secara tahunan dan 27 persen secara kuartalan, menjadi Rp2,6 triliun dan sebagian besar didukung oleh peluncuran produk baru yang agresif yang berkontribusi 55 persen [Rp1,4 triliun] dari total marketing sales untuk kuartal tersebut,” ujar Benyamin dalam risetnya dikutip pada Minggu (9/10/2022).

Menurut Benyamin, berakhirnya insentif PPN DTP dan adanya prospek kenaikan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dapat membatasi permintaan. Dari sisi pendapatan, Benyamin menilai CTRA akan mengalami penurunan hingga 7,4 pesan secara yoy menjadi Rp1,8 triliun.

Sucor Sekuritas memberikan rekomendasi buy terhadap saham CTRA dengan target harga Rp1.200 per saham. Kuatnya pendapatan dari marketing sales disebut dapat mendorong sentimen dari pada CTRA.

“Kami menyukai CTRA karena portofolio proyeknya yang beragam di 34 kota di Indonesia yang meminimalkan risiko konsentrasi, ditambah dengan prospek pendapatannya yang kuat yang dapat melampaui tingkat pra-pandemi,” ujar Benyamin.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper