Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan berbalik melemah pada perdagangan hari ini, Kamis (6/10/2022).
Pada penutupan perdagangan kemarin, Rabu (5/10/2022), IHSG ditutup menguat 0,04 persen di level 7.075.
Direktur MNC Asset Management Edwin Sebayang mengatakan, setelah selama dua hari perdagangan Indeks DJIA menguat tajam sekitar 1.618 poin atau naik 5,46 persen, akhirnya di hari ke-3, laju penguatan DJIA terhenti setelah ditutup turun sekitar 0,14 persen.
Turunnya indeks DJIA ini dipicu rilis data U.S. private employers bulan yang September menunjukkan penguatan, sehingga kembali memunculkan perkiraan The Fed akan kembali menaikkan FFR sebesar 75 bps dalam pertemuan The Fed pada tanggal 1-2 November mendatang.
Sementara itu, harga beberapa komoditas juga mengalami penurunan seperti harga batu bara sebesar 1,04 persen, dan emas turun 0,82 persen, di tengah peningkatan yield obligasi AS tenor 10 tahun sebesar 3,3 persen di level 3,755 persen. Selain itu, indeks dolar juga menguat ke level 111.12 yang membuat rupiah diperkirakan akan melemah hari ini.
"Jika kejatuhan DJIA dikombinasikan dengan kejatuhan EIDO sebesar 1,58 persen dan turunnya harga beberapa komoditas, hal ini berpotensi menjadi sentimen negatif bagi perdagangan di Bursa Indonesia Kamis ini," tulis Edwin, dalam risetnya, Kamis (6/10/2022).
Baca Juga
Adapun Edwin memperkirakan IHSG akan berada pada rentang 7.037-7.113 pada hari ini. Sementara itu, rupiah diperkirakan akan berada pada rentang Rp15.160-Rp15.250 per dolar AS hari ini.
Edwin merekomendasikan investor untuk cermati saham-saham seperti INCO, GOTO, AKRA, MBAP, SRTG, ERAA, KLBF, EXCL, BSDE, dan MAPI.