Bisnis.com, JAKARTA - Pengumuman Miliarder Elon Musk yang akan kembali mengakuisisi Twitter menyebabkan harga saham TWTR melonjak 22 persen. Tarik ulur keputusan ini memiliki pola yang sama dengan trik manipulasi pasar yang bertujuan meningkatkan harga saham.
Bursa saham New York atau New York Stock Exchange (NYSE) mencatatkan kenaikan saham milik Twitter Inc. (TWTR) menanjak sebesar 22 persen pada perdagangan Selasa (4/10/2022). Menghijaunya saham TWTR menyusul pernyataan miliarder Elon Musk yang kembali akan membeli saham tersebut dengan harga awal yaitu seharga USD54,20 per saham atau senilai USD44 miliar.
Niat Elon Musk untuk kembali mengakuisisi TWTR juga terlihat dari cuitan di akun resmi twitter milik miliarder ini.
"Membeli Twitter adalah akselerator untuk membuat X, aplikasi segalanya," kata Musk melalui akun resminya.
CEO SpaceX ini sebelumnya berkirim surat ke Twitter pada Senin (3/10) lalu yang menyatakan akan melanjutkan kesepakatan pembelian saham pada April lalu. Kesepakatan antara twitter dan bos tesla ini diwarnai drama saling gugat. Pasalnya beberapa minggu setelah kesepakatan, Elon Musk memutuskan membatalkan akuisisi saham perusahaan media sosial tersebut.
Musk beralasan pembatalan terebut disebabkan twitter yang salah memberikan informasi mengenai jumlah bot yang ada. Ia juga menyebutkan bahwa perusahaan tersebut mengecoh investor dengan memberikan angka palsu dalam pengajuan perusahaan ke Securities and Exchange Commission.
Baca Juga
Twitter membantah tuduhan tersebut dan mengajukan gugatan terhadap Elon Musk serta memaksanya melanjutkan kesepakatan awal.
Tak berselang lama, Musk dan pengacaranya merespon gugatan tersebut dengan melayangkan gugatan kepada twitter, meskipun hingga kini isi gugatan tersebut tidak diketahui.
Akankah drama saling gugat antara Elon Musk dan Twitter berakhir dengan statement akuisisi Elon Musk?
Maju mundurnya miliarder ini dalam mengakuisisi merupakan strategi yang biasa digunakan pengusaha untuk menaikkan harga saham.
Mengutip pernyataan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam salah satu artikel yang menjelaskan beberapa faktor penyebab naik turunnya harga saham dijelaskan bahwa salah satunya adalah akuisisi dan manupulasi pasar oleh pemilik modal besar.
“Manipulasi pasar biasanya dilakukan investor-investor berpengalaman dan bermodal besar dengan memanfaatkan media massa untuk memanipulasi kondisi tertentu demi tujuan mereka, baik menurunkan maupun meningkatkan harga saham. Hal ini sering disebut dengan istilah rumor,” seperti tertulis dalam artikel OJK.
Sebagai informasi, Musk membatalkan perjanjian pada saat saham Twitter mengalami penurunan. Ketika Musk mengumumkan akan kembali melanjutkan kesepakatan, saham twitter melonjak drastis.