Bisnis.com, JAKARTA - Kinerja emiten distributor BBM PT AKR Corporindo Tbk. (AKRA) diprediksi makin menjanjikan, imbas kenaikan harga komoditas termasuk bahan bakar minyak hingga nikel.
Tim Analis Mirae Asset Sekuritas, Juan Harahap, Rizkia Darmawan, dan Handiman Soetoyo menyebutkan, pada semester I/2022, emiten milik konglomerat Adikoesoemo ini mencatat pertumbuhan volume penjualan bahan bakar, terdorong oleh tingginya aktivitas tambang batu bara dan nikel, yang berkintribusi pada 53 persen penjualan bahan bakar AKRA.
"Kami memperkirakan permintaan akan tetap tinggi dengan adanya ekspansi agresif di industri nikel yang akan meningkatkan produksi nikel, serta produksi batu bara domestik yang lebih tinggi," ungkap Tim Analis Mirae Asset Sekuritas, dikutip Selasa (4/10/2022).
Dari hasil kinerja sepanjang 2022, AKRA juga merevisi target pertumbuhan pendapatan setahun penuh 2022 menjadi naik 60-70 persen dari realisasi 2021 ke posisi Rp1,8-Rp1,9 triliun. Sebelumnya perseroan menargetkan hanya sekitar Rp1,45-Rp1,5 triliun.
Kenaikan target ini juga didorong oleh tingginya permintaan BBM dan bahan kimia pada semester II/2022, kemungkinan peningkatan permintaan terutama dari sektor tambang batu bara, dan peningkatan penjualan lahan di Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE).
Di samping itu, harga minyak global pernah mencatatkan kenaikan, di atas US$100 per barel pada tahun ini. Namun, pemberian harga bahan bakar AKRA sudah memitigasi volatilitas harga minyak dengan tetap memiliki margin.
Baca Juga
"Ke depan, kami perkirakan AKRA juga akan meraup banyak pendapatan dari JIIPE, baik dari penjualan lahan maupun sewa lahan melihat masih banyak ruang untuk investasi proyek-proyek baru di masa mendatang. AKRA juga terus berkomitmen memberikan dividen lebih dari 20 tahun," jelas Tim Analis Mirae Asset Sekuritas.
Kendati tak memberikan rating untuk saham AKRA, saat ini sahamnya diperdagangkan pada trailing P/E 17,6x. Mirae Asset Sekuritas menilai prospek AKRA ke depan masih cerah dengan besarnya perkembangan industri nikel dan batu bara dan potensi perkembangan JIIPE, serta model bisnis AKRA yang solid untuk memitigasi tingginya harga komoditas.
Pada perdagangan Selasa (4/10/2022), harga saham AKRA mencatatkan kenaikan 4,46 persen atau 60 poin ke 1.405. Sepanjang 2022 berjalan, harga sahamnya naik 69,28 persen dan dalam setahun tumbuh 85,85 persen.