Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tren Negatif Harga CPO, Simak Prospek Saham Sawit Sumbermas (SSMS)

Philip Sekuritas menyematkan rating beli (buy) untuk SSMS dengan target harga pada Rp1.600.
RUPSLB Sawit Sumberbermas Sarana (SSMS) pada 30 September 2022/SSMS.
RUPSLB Sawit Sumberbermas Sarana (SSMS) pada 30 September 2022/SSMS.

Bisnis.com, JAKARTA - Tren koreksi harga CPO dan perubahan regulasi ekspor Indonesia membayangi prospek pertumbuhan kinerja PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk. (SSMS) pada sisa tahun 2022.

Analis Philip Sekuritas Indonesia Marvin Lievincent dalam risetnya memaparkan pertumbuhan penerimaan SSMS utamanya didorong oleh tingginya harga CPO selama lima bulan pertama tahun 2022.

“Seiring dengan biaya yang dikelola secara efisien, margin laba kotor SSMS naik dari 43 persen pada semester I/2021 menjadi 58 persen. Selain itu, margin laba operasi juga tercatat membaik dari 29 persen menjadi 44 persen seiring dengan melonjaknya laba operasi sebesar 118,7 persen yoy,” jelas Marvin dalam risetnya, Selasa (4/10/2022).

Adapun, kinerja SSMS di sisa tahun 2022 dibayangi tren koreksi harga CPO global. Hingga Agustus 2022, harga CPO telah anjlok 42 persen dari level tertingginya pada Maret lalu. Hal tersebut seiring dengan meningkatnya persediaan CPO di Malaysia dan Indonesia serta pelemahan harga minyak biji kedelai.

Menurut Marvin, harga CPO akan tetap mengalami tekanan dalam jangka pendek seiring dengan perkebunan sawit yang memasuki puncak produksi pada bulan Agustus.

“Akibatnya, persediaan minyak kelapa sawit akan tetap tinggi pada kuartal III/2022,” jelas Marvin.

Tekanan harga pada CPO juga ditambah dengan langkah pemerintah Indonesia untuk mengakselerasi ekspor. Kebijakan batas tarif ekspor yang lebih rendah akan mulai berlaku di Indonesia pada 1 November mendatang, mengakhiri pembebasan tarif yang sebelumnya dietatpkan untuk meningkatkan ekspor.

Harga CPO pun diprediksi akan berada di level US$855 per ton hingga akhir tahun ini. Marvin meyakini, sektor perkebunan Indonesia masih cukup menarik seiring dengan tingginya permintaan domestik serta produksi biodiesel yang kuat.

Philip Sekuritas menyematkan rating beli (buy) untuk SSMS dengan target harga pada Rp1.600, atau upside sebesar 19,42 persen. Ia mengatakan, SSMS saat ini diperdagangkan pada rasio price to book value (PBV) sebesar 1,63 kali, atau 6,77 persen lebih besar dibandingkan rerata historis selama 3 tahun.

Selain itu, SSMS juga diperdagangkan 20,35 persen lebih tinggi dibandingkan rasio price to earnings (P/E) 3 tahun perusahaan. Sehingga, valuasi SSMS dinilai masih cukup menarik.

Adapun, risiko yang akan membayangi prospek ini adalah terganggunya produksi CPO akibat cuaca buruk serta perubahan regulasi di Indonesia dan negara–negara importir.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper