Bisnis.com, JAKARTA – PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) melakukan digitalisasi dalam operasional pertambangan menggunakan aplikasi CISEA (Corporate Information System and Enterprise Application) untuk memantau aktivitas pertambangan secara langsung melalui ponsel.
Aplikasi CISEA mengintegrasikan beberapa sistem sekaligus, yaitu Automation & SCADA System Integration, Bukit Asam Mine Dispatch Optimation System, Automatic Train Loading Station, Slope Stability Radar (SSR), Digital Telemetri, Sistem Pemantauan Air Terintegrasi (SPARING), hingga Corporate Social Responsibility (CSR).
"Transformasi digital merupakan bagian dari langkah PTBA untuk menjalankan good mining practice. Penggunaan teknologi digital juga meningkatkan efisiensi dan keberlangsungan usaha," kata Corporate Secretary PTBA, Apollonius Andwie dalam keterangan pers, Senin (3/10/2022).
Lebih lanjut, dengan terintegrasinya SCADA dalam platform CISEA, jarak tempuh tidak menjadi masalah untuk melakukan software maintenance, trouble shooting, dan analisa terhadap sistem kendali di PTBA.
“Analisa data lebih mudah dan akurat karena semua data operasional disimpan secara otomatis dan real time,” kata Apollonius.
Melalui Bukit Asam Mine Dispatch Optimation System, produktivitas dan efisiensi pertambangan dapat ditingkatkan. Data produksi, real time performance unit dan operator, loss time, konsumsi BBM, monitoring posisi unit (loader, hauler, ancillaries), status unit, perkiraan kondisi jalur tambang secara real time, keamanan operasional, water monitoring, rain monitoring semuanya tersedia di ponsel.
Baca Juga
Lalu, dengan Automatic Train Loading Station, pengisian dan penimbangan batu bara ke gerbong kereta api dilakukan secara otomatis dan bisa dipantau dengan ponsel. Waktu proses pengisian batu bara ke gerbong kereta lebih cepat dan kapasitas pengeluaran batu bara dari lokasi tambang ke pelabuhan pun jadi lebih besar dibanding pesaing.
Sedangkan SSR memantau lereng tambang secara langsung dan detail. SSR mampu mendeteksi pergerakan kecil yang tidak terdeteksi oleh alat monitoring lainnya. Dengan begitu, konservasi sumber daya batu bara dapat ditingkatkan dan biaya atas risiko terjadinya longsor diminimalkan.
Ada pula digital telemetri yang menyediakan data curah hujan secara real time melalui CISEA. Kemudian SPARING memberi peringatan dini bila terjadi penyimpangan kualitas air yang tidak sesuai baku mutu.
Apollonius menambahkan, aplikasi CISEA membantu penyaluran CSR agar lebih tepat sasaran dengan menyediakan data kelompok rentan hasil social mapping, mempercepat evaluasi pemberian bantuan, dan memberikan data pembanding ketepatan penyaluran dana CSR.
"PTBA telah mendapatkan pengakuan hak cipta dari Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia untuk aplikasi CISEA dengan jangka waktu perlindungan 50 tahun sejak diumumkan," ujarnya.
Sejumlah penghargaan diterima PTBA berkat capaian transformasi operasional digital. Bahkan, Vice President Information Technology PTBA Satria Wirawan pada 2021 mendapat penghargaan Satyalancana Wira Karya dari Presiden RI Joko Widodo karena inovasinya dalam pemanfaatan teknologi digital untuk pertambangan.
Selain itu, Satria juga memperoleh penghargaan Dharma Karya Energi dan Sumber Daya Mineral dari Kementerian ESDM pada 2020.