Bisnis.com, JAKARTA - Indeks sektor teknologi atau IDX Techno menjadi indeks dengan pergerakan yang turun paling dalam sejak awal tahun hingga hari ini atau year-to-date (YTD). Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IDX Techno telah turun 19,39 persen per 27 September 2022 secara ytd.
Analis Investindo Nusantara Sekuritas Pandhu Dewanto melihat, prospek pertumbuhan sektor teknologi masih akan cenderung melambat karena adanya kenaikan suku bunga, serta daya beli masyarakat yang cenderung menurun.
"Kemudian akses pendanaan juga akan cenderung lebih terbatas karena dana murah semakin sulit diperoleh. Hal ini dapat menghambat proses ekspansi pada emiten di sektor teknologi," ucap Pandhu kepada Bisnis, Rabu (28/9/2022).
Melihat performa Indeks IDX Techno sepanjang tahun ini, menurut Pandhu, investor nampaknya sudah memperhitungkan akan hal tersebut. Sehingga, terjadi koreksi yang cukup signifikan pada sektor teknologi.
Meski demikian, Pandhu menilai emiten teknologi secara operasional rata-rata masih membukukan pertumbuhan top line yang cukup baik.
"Masalahnya ada pada bottom line yang belum cukup memuaskan, karena labanya masih tipis, bahkan merugi," tutur dia.
Baca Juga
Di saat yang bersamaan, emiten di sektor lain membukukan kenaikan laba yang luar biasa seperti di sektor komoditas terutama batubara dan perbankan.
Meski demikian, lanjutnya, investor dapat memanfaatkan rotasi sektor yang mungkin dapat terjadi dalam waktu dekat. Pasalnya, saham-saham bluechip mulai tertekan oleh capital outflow, sedangkan, sektor teknologi telah mengalami koreksi sebelumnya. "Saat ini [saham teknologi] cukup menarik untuk dipantau," kata dia.