Bisnis.com, JAKARTA - Emiten pengelola taksi, PT Blue Bird Tbk. (BIRD) mengumumkan pengunduran diri salah satu anggota direksinya yakni Eko Yuliantoro sebagai Direksi Blue Bird.
Manajemen Blue Bird menjelaskan adanya permohonan pengunduran diri dari Direktur Keuangan perseroan tersebut. Surat yang bertanda tangan Direktur Utama Blue Bird Sigit Priawan Djokosoetono dan Wakil Direktur Utama Adrianto Djokosoetono tersebut menjelaskan permohonan pengunduran diri Eko disampaikan pada Senin, 26 September 2022.
"Dengan ini kami sampaikan pemberitahuan bahwa pada tanggal 26 September 2022, kami telah menerima permohonan pengunduran diri Bapak Eko Yuliantoro sebagai Direktur PT Blue Bird Tbk.," ungkap surat tersebut dikutip Rabu (28/9/2022). Lebih lanjut, sesuai dengan aturan OJK, BIRD akan mengadakan RUPS untuk memutuskan permohonan pengunduran diri tersebut.
Di sisi lain, BIRD tetap optimistis bakal mencetak pertumbuhan laba melejit minimal seperti pada Semester I/2022 pada paruh kedua tahun ini.
Wakil Direktur Utama Blue Bird Adrianto Djokosoetono menjelaskan tetap optimistis mendapatkan pertumbuhan kinerja yang signifikan hingga akhir tahun kendati terdapat kenaikan harga BBM.
"Kami masih optimistis dapat mempertahankan pertumbuhan laba positif seperti yang telah dibukukan perseroan tiga kuartal berturut-turut," jelasnya.
Baca Juga
Andre sapaan akrabnya, juga mengakui kenaikan harga BBM akan memiliki dampak bagi operasional bagi emiten bersandi BIRD ini. Alasannya, sebagian besar armada taksi Blue Bird menggunakan BBM untuk operasional sehari-hari.
Berdasarkan tren kenaikan harga BBM selama belasan tahun terakhir, hal tersebut awalnya sedikit banyak akan berdampak pada tren permintaan taksi.
Namun demikian, biasanya BIRD mengharapkan koreksi permintaan hanya terjadi dalam beberapa minggu setelahnya sebagai masa penyesuaian.
BIRD hingga paruh pertama tahun ini mencatatkan kinerja cemerlang dengan laba bersih Rp148 miliar. Kinerja tersebut tumbuh 593 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Di periode ini, margin laba kotor perseroan naik hingga 20 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya.
Pada paruh pertama 2022, burung biru ini membukukan pendapatan tertinggi selama periode pandemi Covid-19, atau naik 48 persen menjadi Rp1,548 triliun, yang hampir setara dengan pendapatan perseroan selama periode pra pandemi.
Laba operasional BIRD pada Semester I/2022 meningkat tajam hingga 386 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
"Dengan cara fokus terhadap growth-driver, untuk mempertahankan pendapatan dengan double-digit growth dibandingkan dengan pencapaian tahun sebelumnya," terangnya.