Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Emiten Lo Kheng Hong (ABMM) Tuai Berkah Kala Suku Bunga BI naik?

Emiten jagoan Lo Kheng Hong, PT ABM Investama Tbk. (ABMM) optimistis mencapai peningkatan kinerja meski suku bunga Bank Indonesia naik.
Proses pengapalan batu bara dari conveyor belt ke kapan tongkang./abm-investama.com
Proses pengapalan batu bara dari conveyor belt ke kapan tongkang./abm-investama.com

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten jagoan Lo Kheng Hong, PT ABM Investama Tbk. (ABMM) optimistis mencapai peningkatan kinerja hingga 75 persen dibanding tahun lalu meski adanya kenaikan suku bunga acuan dari Bank Indonesia (BI).

Direktur ABM Investama Adrian E. Sjamsul mengatakan manajemen ABMM yakin dengan peningkatan kinerja bottomline sebesar 75 persen dibandingkan tahun lalu. Hal ini lantaran ABMM baru saja membeli saham saham emiten batu bara Grup Sinarmas, PT Golden Energy Mines Tbk. (GEMS).

"Kita baru membeli saham di GEMS ya dengan itu sehingga kita akan memperoleh banyak upsize di tahun ini," ujar Adrian kepada Bisnis dikutip pada Minggu (25/9/2022).

Lebih lanjut, Adrian mengatakan sejauh ini ABMM melakukan dua pinjaman bank yang diperuntukkan demi mengakuisisi saham GEMS dan juga untuk penambahan investasi peralatan. Pinjaman dilakukan untuk investasi oeralatan lantaran banyaknya kontrak yang membutuhkan alat-alat baru.

Namun, Adrian menilai meski adanya pinjaman ABMM dapat memperoleh peningkatan kinerja dengan adanya berbagai efisiensi yang direncanakan oleh perseroan.

"Jadi dengan suku bunga yang sekarang pun kita kinerja kita siap tentunya lebih baik," ujar Adrian.

Sebelumnya diberitakan, ABMM mengantongi fasilitas pinjaman dari bank untuk mengakuisisi 30 persen saham GEMS.

Berdasarkan keterbukaan informasi ABMM di Bursa Efek Indonesia, melalui anak usahanya PT Radhika Jananta Raya (RJR), Perseroan telah menandatangani Perjanjian Fasilitas Pembiayaan untuk memperoleh pinjaman dengan nilai sebanyak-banyaknya US$320 juta.

Fasilitas pembiayaan tersebut diberikan dari para kreditur yang akan digunakan oleh RJR untuk melakukan pembayaran sebesar 75 persen atas transaksi pembelian saham dan dijamin oleh gadai atas saham RJR yang dimiliki PT Reswara Minergi Hartama (RMH), gadai atas saham GEMS yang dibeli oleh RJR, dan gadai atas rekening-rekening RJR yang dibuka di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., sebagai bank rekening.

Adapun, fasilitas pembiayaan tersebut akan jatuh tempo dalam 60 bulan sejak tanggal penandatanganan perjanjian Fasilitas Pembiayaan, atau paling lambat 31 Desember 2027.

“Fasilitas pembiayaan sebesar US$320 juta dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk diharapkan dapat menjadi sumber pendanaan tambahan bagi Perseroan untuk transaksi pembelian 30 persen saham GEMS,” ungkap Manajemen ABMM dalam keterbukaan informasi, Selasa (20/9/2022).

Perseroan memiliki pandangan bahwa investasi pada GEMS dapat menghasilkan penerimaan arus kas yang cukup dari penerimaan dividen untuk melakukan pembayaran pokok dan bunga hutang kepada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

Sementara itu, dari transaksi pembelian 30 persen saham GEMS yang melibatkan fasilitas pembiayaan kredit dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk akan meningkatkan rasio utang ABMM selama beberapa tahun ke depan sebelum pelunasan terjadi.

“Sumber dari pelunasan sendiri akan berasal dari dividen yang diterima dari GEMS. Perseroan telah memperoleh persetujuan dari para krediturnya untuk memperoleh Fasilitas Pembiayaan dan untuk memberikan jaminan,” jelas Manajemen ABMM.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper