Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pergerakan Harga Emas Hari Ini, 23 September 2022, Peluang Rebound

Kenaikan harga emas hari ini dapat terbatas dibalik prospek menguatnya dolar AS karena sikap hawkish The Fed.
Aneka emas batangan beragam ukuran dan bentuk. Harga emas dunia mendekati level US$2.000 per troy ounce dan diperkirakan akan terus menguat seiring dengan pelemahan dolar AS./Bloomberg
Aneka emas batangan beragam ukuran dan bentuk. Harga emas dunia mendekati level US$2.000 per troy ounce dan diperkirakan akan terus menguat seiring dengan pelemahan dolar AS./Bloomberg
Live Timeline

Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas hari ini berpeluang naik dalam jangka pendek di tengah prospek permintaan aset safe haven karena kekhawatiran pasar terhadap ketegangan geopolitik Rusia-Ukraina. 

Tim riset Monex Investindo Futures mencatat ketegangan geopolitik memanas setelah Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengatakan bahwa dia akan mengerahkan lebih banyak pasukan ke Ukraina sambil mengancam akan menggunakan senjata nuklir.

"Kendati demikian, kenaikan harga emas dapat terbatas dibalik outlook menguatnya dolar AS karena sikap hawkish The Fed dan optimisnya data klaim tunjangan pengangguran AS," tulis Monex dalam riset harian, Jumat (23/9/2022). 

Selanjutnya pada hari ini investor akan mencari katalis dari data ekonomi AS seperti Flash Services PMI dan Flash Manufacturing PMI yang dirilis bersamaan pukul 20:45 WIB serta pidato Ketua The Fed Jerome Powell pada pukul 1:00 WIB pada Sabtu (24/9/2022). 

Mengutip Antara, Jumat (23/9/2022), harga emas sempat jatuh dalam perdagangan elektronik setelah pertemuan Federal Reserve pada Rabu (21/9/2022) mengumumkan kenaikan suku bunga acuan tiga perempat poin, sesuai dengan ekspektasi pasar. Ini adalah ketiga kalinya bagi Federal Reserve untuk menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin tahun ini.

Bank sentral AS memberikan nada yang lebih hawkish dari yang diperkirakan tentang jalur suku bunga di masa depan, memperkuat ekspektasi bahwa suku bunga AS akan mengakhiri tahun ini jauh di atas 4,0 persen.

Ketua Fed Jerome Powell mengatakan bank perlu mengambil langkah-langkah yang jauh lebih agresif untuk memerangi inflasi yang panas, dan sebagai akibatnya siap memberikan tekanan pada ekonomi dan pasar kerja.

Sementara itu, Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan Kamis (22/9/2022) bahwa klaim pengangguran awal AS naik 5.000 menjadi 213.000 yang disesuaikan secara musiman untuk minggu yang berakhir 17 September. Angka tersebut lebih rendah dari perkiraan 218.000 aplikasi oleh para ekonom.

Di tempat lain, Bank Sentral Inggris menaikkan suku bunga menjadi 2,25 persen pada Kamis, level tertinggi sejak 2008. Bank Sentral Swiss turut menaikkan suku bunga acuannya sebesar 75 basis poin menjadi 0,5 persen, mengakhiri era suku bunga negatif di Eropa.

15:13 WIB
Emas Comex turun 0,35 persen

Harga emas spot melemah 0,35 persen atau 5,78 poin ke US$1.665,44 per troy ounce pada 15.12 WIB. 

Sementara itu, emas Comex kontrak Desember 2022 turun 0,34 persen atau 5,70 poin ke US$1.675,40 per troy ounce. 

14:06 WIB
Emas Comex turun ke US$1.678

Harga emas spot melemah 0,09 persen atau 1,55 poin ke US$1.669,67 pada 14.04 WIB.

Adapun emas Comex kontrak Desember 2022 turun 0,18 persen atau 3 poin ke US$1.678,10 per troy ounce. 

12:02 WIB
Emas spot turun 0,14 persen

Emas spot masih di zona merah dengan pelemahan 0,14 persen atau 2,38 poin ke US$1.668,84 per troy ounce pada 11.58 WIB.

Sementara itu, emas Comex kontrak Desember 2022 turun 0,26 persen atau 4,30 poin ke US$1.676,80 per troy ounce. 

11:18 WIB
Emas Comex turun 0,24 persen

Emas spot melemah 0,16 persen atau 2,71 poin ke US$1.668,51 per troy ounce pada 11.14 WIB.

Adapun emas Comex kontrak Desember 2022 turun 0,24 persen atau 4 poin ke US$1.677,70 per troy ounce. 

09:44 WIB
Emas spot dan Comex kompak turun

Emas spot melemah 0,07 persen atau 1,24 poin ke US$1.669,98 per troy ounce pada 09.42 WIB.

Sementara itu, emas Comex kontrak Desember 2022 turun 0,14 persen atau 2,30 poin ke US$1.678,80 per troy ounce. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Farid Firdaus
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper