Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan BI 7 Day Reverse Repo Rate (7DRR) sebesar 50 basis poin menjadi 4,25 persen. Analis BNI Sekuritas menyebutkan ada beberapa saham yang cukup kokoh bertahan di tengah guncangan ekonomi.
Analis BNI Sekuritas Maxi Liesyaputra menyebutkan, saham-saham yang defensif di tengah kenaikan suku bunga dari sektor telekomunikasi yaitu PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM), consumer goods PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR), perbankan PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dan PT Bank Mandiri Persero Tbk. (BMRI), dan batu bara ada PT Harum Energy Tbk. (HRUM).
“Mereka masih mencatatkan kinerja yang signifikan pada tahun ini dibandingkan dengan tahun lalu,” kata Maxi dalam riset, Kamis (22/9/2022).
Berdasarkan catatan Bisnis, pada semester I/2022 PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) mencetak kenaikan pendapatan sepanjang semester I/2022 sebanyak 3,60 persen secara tahunan menjadi Rp71,98 triliun, dari Rp69,48 triliun pada semester I/2021.
Adapun, selama Januari-Juni 2022, Telkom membukukan laba bersih meningkat 6,89 persen yoy dari Rp12,45 triliun pada semester I/2021, menjadi Rp13,31 triliun pada semester I/2022.
Selanjutnya, emiten produsen consumer goods PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) membukukan kenaikan kinerja sepanjang semester I/2022 dengan laba perseroan tercatat tumbuh 12,6 persen menjadi Rp3,42 triliun dari Rp3,04 triliun pada periode yang sama di tahun sebelumnya.
Baca Juga
Laba tersebut diraih dari penjualan bersih Unilever Indonesia tercatat mencapai Rp21,46 triliun, naik 6,37 persen secara yoy dibandingkan dengan Rp20,17 triliun pada semester I/2022.
Kemudian, emiten perbankan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) sepanjang semester I/2022 berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp20,2 triliun atau melesat 61,7 persen. Adapun, PT Bank Central Asia Tbk. atau BBCA membukukan laba bersih sebesar Rp 18 triliun sepanjang semester I/2022 atau tumbuh 24,9 persen secara year on year.
Dari sektor batu bara, sepanjang semester I/2022, PT Harum Energy Tbk (HRUM) mencatatkan kinerja yang positif dengan pembukuan laba bersih sebesar US$145,96 juta atau melesat 1.309,5 persendibanding periode yang sama tahun lalu, sebesar US$10,35 juta.
Laba bersih tersebut diraih dari pendapatan HRUM juga mengalami kenaikan sebesar 226,17 persen menjadi US$377,45 juta, dari periode sama di tahun sebelumnya yang sebesar US$115,72 juta.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.