Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kata Siapa Suku Bunga The Fed dan BI Tekan IHSG, Nih Saham yang Bakal Moncer!

Sejumlah saham menarik dicermati di tengah tren kenaikan suku bunga The Fed dan Bank Indonesia.
Sejumlah saham menarik dicermati di tengah tren kenaikan suku bunga The Fed dan Bank Indonesia. Bisnis/Arief Hermawan P
Sejumlah saham menarik dicermati di tengah tren kenaikan suku bunga The Fed dan Bank Indonesia. Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - Kenaikan suku bunga The Fed dan Bank Indonesia tidak serta-merta menekan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Bahkan, ada sektor saham yang diprediksi masih moncer di tengah tren hawkish saat ini.

IHSG dibuka melemah pada posisi 7.139,61 turun 0,68 persen atau 48,7 poin. Kemudian IHSG ditutup menguat 0,43 persen atau naik 30,59 poin ke posisi 7.218,9 pada akhir perdagangan

Analis Erdikha Elit Sekuritas Ivan Kasulthan mengatakan adanya kenaikan suku bunga baik dari bank sentral Amerika Serikat alias Federal Reserve (The Fed) sebanyak 75 basis poin ditambah kenaikan suku bunga Bank Indonesia (BI), yakni BI7DDR sebanyak 50 basis poin memengaruhi pergerakan IHSG pada perdagangan hari ini.

Ivan menilai sektor yang cukup defensif dengan adanya sentimen-sentimen tersebut adalah sektor consumer goods dan juga kesehatan. Hal ini lantaran kedua sektor tersebut tidak terpengaruh dengan kondisi perekonomian secara makro.

"Jadi efek dari kebijakan moneter tentu juga tidak berdampak signifikan terhadap sektor ini," ujar Ivan kepada Bisnis pada Kamis (22/9/2022).

Di sisi lain, menurut Ivan, sektor lain yang cukup sensitif dengan adanya kenaikan suku bunga adalah perbankan, otomotif, properti, dan teknologi.

Ivan merekomendasikan buy saham ICBP dengan target harga 9.000 - 9.200 dengan stop loss dibawah 8.400. Saham lainnya adalah UNVR dengan buy pada target harga 4.880 - 5.000, dan stop loss dibawah 4650. Kemudian KLBF dengan buy pada harga 1.870 - 1.900 dan stoploss dibawah 1.800.

Terpisah, Head of Research NH Korindo Liza Camelia Suryanata mengatakan saham-saham bank besar relatif stabil dalam uptrend. Apalagi jika IHSG dapat bangkit dengan adanya dukungan dari sektor keuangan.

"Saham-saham bank besar relatif stabil dalam uptrend nya. Apalagi jika IHSG recover didukung oleh sector finance, maka akan bagus sekali karena finance adalah tulang punggung IHSG," ujar Liza kepada Bisnis pada Kamis (22/9/2022).

Lebih lanjut, Liza mengatakan sektor perbankan memang tidak bisa dipungkiri menjadi sektor yang paling diuntungkan karena kenaikan suku bunga akan meningkatkan marjin bunga bersih atau net interest margin (NIM). Meski demikian, kenaikan suku bunga disebut bagai pedang bermata dua lantaran adanya risiko penurunan volume kredit dimana masyarakat menolak untuk mengambil pinjaman bank.

"Bayar bunga nya makin berat, sementara cost perusahaan naik terus due to inflasi," jelas Liza.

Liza kemudian merekomendasikan beberapa saham big caps sektor perbankan. Namun, ia mengingatkan saran stoploss dilakukan berdasarkan posisi penutupan perdagangan pada besok Jumat (23/9/2022).

Berikut adalah saham-saham yang direkomendasikan Liza:

BBTN, advise : Buy, TARGET : 1.625-1.630 / 1.700-1.740. Stoploss : 1.535.

BBNI, advise : Buy, TARGET : 9.300-9.350 / 9.550-9.650. Stoploss : 8.900.

BBCA, advise : Buy On Break >8.525, TARGET : 8.900-9.000. Stoploss : 8.325.

Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) pada 21-22 September 2022 memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan atau BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 4,25 persen.

"Berdasarkan asesmen terkini, Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada 21 dan 22 September 2022 memutuskan untuk menaikkan BI 7-Day Reverse Repo Rate sebesar 50 bps menjadi 4,25 persen,"kata Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam Pengumuman Hasil RDG BI hari ini, Selasa (23/8/2022).

Sejalan dengan keputusan ini, BI menetapkan suku bunga Deposit Facility sebesar 50 basis poin menjadi 3,5 persen dan suku bunga Lending Facility menjadi 5,0 persen.


Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper