Bisnis.com, JAKARTA — Pasar waran terstruktur di Indonesia diyakini dapat bersaing di Asia Tenggara, khususnya dengan Malaysia dan Thailand yang telah memulai penerbitan waran terstruktur sejak 10 tahun lalu.
Head of Equity Derivative PT RHB Sekuritas Indonesia, Kenneth Zhao mengatakan, waran terstruktur biasanya banyak diminati oleh investor high risk taker, dan Indonesia dinilai memiliki banyak investor dengan minat investasi berisiko tinggi.
"Sudah banyak trading value di Malaysia dan Thailand, sekumpulan investor high risk taker ya. Untuk di Indonesia, investor lebih ke risk taker di sini, ada crypto trader juga, jadi bisa menarik perhatian investor ke waran terstruktur yang lebih aman karena diawasi OJK dan BEI,” paparnya dalam acara Konferensi Pers, Senin (19/9/2022).
Kenneth menambahkan, ke depan RHB Sekuritas akan menerbitkan sekitar 15 waran terstruktur hingga akhir tahun ini. Totalnya diharapkan bisa menerbitkan waran terstruktur untuk semua konstituen yang tergabung dalam indeks IDX30.
RHB Sekuritas mengharapkan pasar waran terstruktur Indonesia dapat semakin berkembang, sekitar 5-6 issuers ke depan yang bersaing dengan Thailand yang telah memiliki lebih dari 10 issuers.
Regional Head Equity Derivative RHB Investment, Eric Tan mengatakan, issuers waran terstruktur di Indonesia akan semakin bertumbuh ke depannya.
Baca Juga
“Persentase pasarnya akan lebih besar, mungkin mirip dengan Thailand atau Malaysia, sekitar 5 persen-10 persen dari total pasar yang berusaha kami jangkau,” ujarnya.
Sementara itu, untuk demografi investor berasal dari kelompok usia milenial. Kendati demikian, belum dapat diketahui persisnya usia berapa saja.
“Data tidak bisa kami peroleh persisnya saat ini, dari pihak RHB hanya bisa melihat siapa saja yang subscribe, kebetulan dari data analisis internal kami di rentang usia 25-40 tahun,” jelas CEO PT RHB Sekuritas, Thomas Nugroho.
Saat ini, BEI sedang melakukan diskusi lebih lanjut untuk penerbit waran terstruktur yang sedang antri di pipeline.
Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Irvan Susandy mengatakan, peluncuran produk instrumen waran terstruktur perlu persiapan panjang karena melibatkan banyak hal seperti infrastruktur, peraturan, perihal produk, kesiapan pasar hingga pemasaran.
“Di pipeline ada 4-5 anggota bursa yang sedang berdiskusi, dan kami juga melakukan pendekatan ke anggota bursa yang menurut kami potensial menerbitkan waran terstruktur,” jelas Irvan.
Sebagai informasi, PT RHB Sekuritas Indonesia merupakan penerbit pertama waran terstruktur di pasar modal Indonesia dengan tiga seri, yaitu underlying ADRO, UNVR, dan BBRI.
RHB Sekuritas Indonesia bertindak sebagai liquidity provider atas perdagangan waran terstruktur tersebut di pasar sekunder.