Bisnis.com, JAKARTA — Tiga seri produk waran terstruktur (structured warrant) yang ditawarkan PT RHB Sekuritas Indonesia akan resmi dicatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin pekan depan, 19 September 2022.
Ketiga seri produk waran terstruktur tersebut yakni ADRODRCM3A dengan underlying saham PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO), BBRIDRCM3A dengan underlying saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), dan UNVRDRCM3A dengan underlying saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR).
Ketiga waran tersebut merupakan waran terstruktur tipe call dengan rasio konversi 3:1. Masa berlaku selama sembilan bulan dengan jatuh tempo pada 19 Juni 2023 dan periode perdagangan waran terstruktur dimulai pada 19 September 2022 hingga 13 Juni 2023.
Waran terstruktur sendiri merupakan efek yang diterbitkan oleh lembaga keuangan yang memberikan hak kepada pembelinya untuk menjual atau membeli suatu underlying securities pada harga dan tanggal yang telah ditentukan.
Melalui penerbitan jenis waran ini, investor dapat memanfaatkan pergerakan harga waran tersebut untuk bisa mendapatkannya dengan modal yang relatif lebih murah dibandingkan harga saham underlying-nya.
Namun, Head of Sales Equity Derivatives RHB Sekuritas Indonesia Steinly Atmanagara mengingatkan kepada calon investor untuk terlebih dahulu mengetahui risiko yang berpotensi muncul sebelum berinvestasi pada instrumen ini.
Baca Juga
Adapun risiko dari waran terstruktur yang pertama adalah risiko pasar. Steinly mengatakan waran terstruktur memperoleh nilainya dari saham underlying-nya. Hal ini membuat waran terstruktur rentan terhadap pergerakan yang merugikan dari pasar tempat perusahaan underlying-nya beroperasi.
“Waran terstruktur itu mengandung leverage. Jadi pergerakan waran terstruktur akan lebih agresif dibandingkan dengan saham utamanya,” kata Steinly dalam video yang diunggah di akun Instagram resmi RHB Sekuritas.
Risiko selanjutnya datang dari rentang waktu yang terbatas. Waran terstruktur memiliki waktu kedaluwarsa. Berbeda dengan saham, nilai waktu waran terstruktur akan berkurang dan berpotensi untuk kadaluarsa seiring berjalannya waktu.
“Waran terstruktur ini memiliki jangka waktu. Jadi pastikan kalau sudah entry, harus siap juga untuk exit. Kalau ditunggu sampai jatuh tempo, maka harus menentukan apakah ia in the money atau tidak,” lanjutnya.
Meski terdapat sejumlah risiko, Steinly menilai investor tidak perlu khawatir. Risiko tersebut bisa dihindari selama investor membekali diri dengan informasi mengenai waran terstruktur dengan mempelajari dan memahami instrumen ini.
Sebelumnya, Direktur Pengembangan BEI, Hasan Fawzi mengatakan salah satu keunggulan waran terstruktur untuk investor adalah modal yang disiapkan bisa lebih kecil dibandingkan membeli saham konvensional. Investor dapat membeli waran terstruktur dan menikmati potensi keuntungan yang optimal seperti pembelian saham.
Selain itu, proses exercise waran akan dilakukan secara otomatis saat jatuh tempo. Investor akan langsung menerima uang tunai apabila posisi waran tersebut in the money atau harga lebih tinggi dari harga pembelian.
Berikut adalah detail penerbitan waran terstruktur yang tercatat di Bursa Efek Indonesia pada 19 September 2022
Kode : ADRODRCM3A
Harga Peluncuran : Rp 298/unit
Harga Pelaksanaan : Rp 4.350
Tanggal Pelaksanaan : 19 Juni 2023
Kode : BBRIDRCM3A
Harga Peluncuran : Rp 342/unit
Harga Pelaksanaan : Rp 4.800
Tanggal Pelaksanaan : 19 Juni 2023
Kode : UNVRDRCM3A
Harga Peluncuran : Rp 370/unit
Harga Pelaksanaan : Rp 4.850
Tanggal Pelaksanaan : 19 Juni 2023