Bisnis.com, JAKARTA — Emiten infrastruktur batu bara, PT Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk. (BIPI) berencana akan membeli 10 persen saham anak usaha PT Bumi Resources Tbk. (BUMI), yaitu PT Arutmin Indonesia.
Direktur Keuangan Astrindo Nusantara Infrastuktur Michael Wong mengatakan, saat ini proses pembelian 10 persen saham Arutmin masih dalam bentuk agreement dan belum mencapai tahap legal.
“Ada beberapa kondisi yang harus dipenuhi, perkiraan saya itu mungkin baru bisa efektif sekitar semester pertama tahun depan,” ujar Michael dalam acara Public Expose Live 2022, Kamis (15/9/2022).
Dirinya menegaskan, rencana pembelian 10 persen saham anak usaha BUMI tersebut memposisikan BIPI sebagai pemegang saham pasif.
“Dengan 10 persen saham itu kami sifatnya lebih sebagai passive shareholder, tapi tentu haknya tetap kami miliki nantinya, [misal] apabila nanti ada pembayaran dividen itu nanti juga kami terima,” imbuh Michael.
Terkait dengan kabar pembelian 10 persen saham Arutmin tersebut, manajemen BUMI enggan berkomentar lebih lanjut.
Baca Juga
“Jangan sampai kita berspekulasi,” ujar Direktur dan Sekretaris Perusahaan Bumi Resources, Dileep Srivastava saat dihubungi Bisnis, Kamis (15/9/2022).
PT Arutmin Indonesia merupakan salah satu klien utama BIPI melalui anak usahanya, PT Mitratama Perkasa dan PT Nusa Tambang Pratama yang juga melayani proyek tambang batu bara Kaltim Prima Coal (KPC).
Arutmin memiliki IUPK dengan luas 34.207 hektare dan menjadi penyedia batu bara untuk pembangkit listrik serta pabrik industri di Asia dan pasar dunia, yang mulai memproduksi batu bara secara komersial dari lokasi tambang Satui dan Senakin, Kalimantan Selatan sejak 1990.