Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan pemegang hak waralaba restoran cepat saji KFC PT Fast Food Indonesia Tbk. (FAST) akan menambah total 35 gerai baru pada 2023. Penjualan juga ditargetkan naik dan menembus Rp7,1 triliun tahun depan.
Direktur FAST Wahjudi Martono mengatakan FAST akan menambah 30 gerai baru KFC yang berfokus pada brand store dan 5 gerai Taco Bell anyar tahun depan. Sampai akhir Agustus 2022, FAST telah membuka 5 gerai baru KFC dan 1 gerai Taco Bell.
Tambahan 6 gerai tersebut membuat total gerai yang dioperasikan FAST mencapai 731 unit. Wahjudi mengatakan ke depannya perusahaan akan memperbanyak tambahan gerai free standing yang sejauh ini berjumlah 163 unit. Gerai yang berlokasi di mal atau pusat perbelanjaan masih mendominasi dengan jumlah 214 unit per Agustus 2022.
“Kami menargetkan tambahan 30 gerai KFC dan 5 gerai Taco Bell tahun depan. Serta proyeksi pertumbuhan penjualan 12 persen sampai 15 persen sehingga mencapai Rp7,1 triliun,” kata Wahjudi dalam Public Expose Live 2022, Selasa (13/9/2022).
Pada kesempatan yang sama, CEO Fast Food Indonesia Eric Leong menyebutkan serapan belanja modal alias capex untuk penambahan gerai telah sesuai dengan alokasi dana yang disiapkan perusahaan sebesar Rp325 miliar. FAST telah menyerap sekitar Rp140 miliar sejauh ini.
“Dalam ekspansi kami banyak bekerja sama dengan landlord sehingga beban capex bisa ditekan,” katanya.
Baca Juga
Adapun untuk tahun ini Fast Food Indonesia menargetkan penjualan sampai akhir 2022 tumbuh 26 persen dibandingkan dengan 2021 sehingga menjadi sekitar Rp6,2 triliun samai Rp6,3 triliun. FAST juga membidik laba tahun berjalan Rp140 miliar hingga akhir tahun.
Per 30 Juni 2022, FAST mencatatkan laba tahun berjalan sebesar Rp32,66 miliar, berbalik dari posisi rugi sebesar Rp76,91 miliar pada semester I/2021.
Laba yang diraup FAST tidak lepas dari kenaikan pendapatan pada semester I/2022 yang mencapai 18,01 persen yoy, dari Rp2,42 triliun pada semester I/2021 menjadi Rp2,86 triliun pada semester I/2021.
Mayoritas pendapatan FAST ditopang oleh penjualan makanan dan minuman ke pihak ketiga yang mencapai Rp2,84 triliun, naik dari realisasi pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp2,40 triliun.
Sementara itu, berdasarkan segmen geografis, restaurant service center (RSC) wilayah Jakarta menjadi penyumbang pendapatan terbesar dengan nilai Rp1,03 triliun dan disusul wilayah lainnya dengan total Rp846,99 miliar.