Bisnis.com, JAKARTA - Emiten jasa kurir, PT Satria Antaran Prima Tbk. (SAPX) atau SAP Express memperkirakan kenaikan harga BBM bersubsidi Pertalite bakal memengaruhi kinerja laba bersih perseroan. Sejumlah hal pun diantisipasi.
Corporate Secretary Satria Antaran Prima Deny Parhan menerangkan naiknya harga BBM dalam waktu dekat dapat memicu tekanan terhadap laba bersih emiten bersandi SAPX tersebut.
"Untuk pendapatan kami rasa tidak terpengaruh, untuk laba bersih bisa terpengaruh jika kenaikan BBM tersebut signifikan," jelasnya kepada Bisnis, Kamis (1/9/2022).
Menurutnya, sampai saat ini operasional perusahaan belum terpengaruh dengan isu akan naiknya BBM subsidi Pertalite dan solar. Namun, jika memang kenaikan itu terjadi akan berpengaruh terhadap kenaikan biaya operasional perusahaan logistik atau kurir.
Lebih lanjut, kenaikan BBM subsidi tersebut akan langsung berpengaruh kepada biaya operasional SAPX sehingga beban biaya bakal naik dan membuat harga pengiriman barang dapat turut terdongkrak.
"Sampai saat ini perusahaan belum berencana menaikkan harga logistik, jika kenaikan itu benar terjadi tentu harus kami kaji kembali seberapa besar kenaikan yang akan diterapkan Pemerintah terhadap BBM subsidi dan solar tersebut," terangnya.
SAPX bakal berdiskusi internal lebih jauh ketika harga BBM ini sudah benar-benar naik karena harus ada kalkulasi yang terukur dan komprehensif mengenai hal ini.
"Jika memang kenaikan itu terjadi banyak hal yang bisa kami lakukan misalnya dengan memaksimalkan pengiriman barang dalam satu kendaraan agar economic scale-nya dapat terpenuhi," terangnya.