Bisnis.com, JAKARTA — Emiten pengelola jaringan ritel Alfamart, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT), mengalami pertumbuhan kinerja pada semester I/2022. AMRT mencatatkan kenaikan laba bersih maupun pendapatan seiring dengan ekspansi gerai yang berlanjut.
Berdasarkan laporan keuangan, pendapatan neto AMRT mencapai Rp47,88 triliun pada semester I/2022, naik 13,91 persen dibandingkan dengan Rp42,03 triliun yang diperoleh di semester I/2021.
Kenaikan pendapatan AMRT juga diikuti dengan naiknya beban pokok pendapatan menjadi Rp37,95 triliun, dari Rp33,46 triliun pada semester I/2021 atau naik 13,43 persen yoy. Meski demikian, perusahaan masih membukukan kenaikan laba kotor sebesar 15,79 persen yoy menjadi Rp9,92 triliun dan laba usaha naik 49,09 persen yoy menjadi Rp1,67 triliun.
Dengan demikian, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk AMRT melesat 44,82 persen menjadi Rp1,23 triliun, dari sebelumnya Rp853,28 miliar pada semester I/2021.
Rapor hijau Alfamart selama paruh pertama 2022 sejalan dengan aktivitas investasi yang meningkat. AMRT melaporkan kas neto yang yang digunakan untuk aktivitas investasi mencapai Rp2,50 triliun, meningkat 62,23 persen dibandingkan dengan Rp1,54 triliun yang digelontorkan untuk investasi di semester I/2021.
Sementara itu, total aset AMRT pada 30 Juni 2022 berjumlah Rp28,89 triliun, cenderung stagnan dibandingkan dengan 31 Desember 2021 sebesar Rp27,49 triliun.
Total liabilitas pada akhir semester I/2022 berada di posisi Rp19,41 triliun atau meningkat dari posisi akhir 2021 sebesar Rp18,50 triliun dan ekuitas AMRT pada 30 Juni 2022 berada di angka Rp9,47 triliun, turut meningkat dari posisi 31 Desember 2021 Rp8,79 triliun.
Direktur sekaligus Sekretaris Perusahaan AMRT Tomin Widian mengatakan Alfamart telah menambah 600 gerai baru sampai akhir semester I/2022 atau 60 persen dari target penambahan 1.000 gerai baru sepanjang 2022.
Dia mengemukakan penambahan gerai sejauh ini masih sesuai dengan komitmen Alfamart untuk memperluas jaringan di luar Pulau Jawa. Dia mengatakan hampir 40 persen dari gerai baru dibuka di wilayah-wilayah luar Jawa seperti Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua.
“Sesuai dengan komitmen untuk memperkuat pasar di luar Pulau Jawa, komposisi pembukaan gerai di luar Jawa mendekati 40 persen,” kata Tomin dalam jawaban tertulis kepada Bisnis yang dikutip Minggu (7/8/2022).
Tomin mengatakan pembukaan juga diiringi dengan peninjauan terhadap performa toko-toko yang telah beroperasi. Adapun rata-rata penjualan harian per toko (SSSG) kuartal I/2022 AMRT melampaui level prapandemi pada periode yang sama di 2019 dan 2020 menurut laporan Fitch Ratings.