Bisnis.com, JAKARTA - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp434,9 miliar pada semester I/2022. Adapun laba bersih yang dicatatkan KPEI mencapai Rp173,4 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan per 30 Juni 2022, KSEI mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp434,9 miliar atau meningkat 18,61 persen dari periode yang sama atau year-on-year (yoy). Pada tahun 2021, KPEI membukukan pendapatan sebesar Rp366,66 miliar.
Pendapatan KSEI terdiri dari pendapatan usaha, investasi,iuran keanggotaan bank pembayar dan bank administrasi rekening dana nasabah, dan keuntungan atas selisih kurs bersih.
Secara rinci, pendapatan usaha KSEI meningkat 21,73 persen menjadi Rp334 miliar, pendapatan investasi naik 3,91 persen menjadi Rp66,97 miliar, iuran keanggotaan bank pembayar dan bank administrasi rekening dana nasabah menurun 3,18 persen menjadi Rp5,07 miliar dan keuntungan atas selisih kurs bersih naik 28,79 persen menjadi Rp375,25 juta.
Selanjutnya, KSEI mencatatkan kenaikan beban dari Rp191,81 miliar menjadi Rp213,93 miliar pada semester I/2022. Hal ini membuat laba kotor BEI naik 25,77 persen menjadi Rp221,64 miliar dari Rp176,22 miliar.
Setelah dikurangi berbagai beban yang berhasil diefisienkan, KSEI mencatatkan laba bersih periode berjalan meningkat 25,85 persen dari Rp137,77 miliar menjadi Rp173,4 miliar pada paruh pertama 2022.
Baca Juga
Sementara itu, jumlah aset KSEI naik 3,55 persen dari Rp2,94 di akhir tahun 2021 menjadi Rp3,04 triliun pada pertengahan tahun ini. Di sisi lain, jumlah liabilitas menurun 18,21 persen dari Rp276,49 miliar pada 31 Desember 2021 menjadi Rp226,14 triliun pada 30 Juni 2022.
Kemudian untuk kas dan setara kas akhir periode terjadi peningkatan 15,8 persen dari Rp1,35 triliun menjadi Rp1,56 triliun.