Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bos AKRA Kembali Borong Saham, Rogoh Dana Rp10,59 Miliar

Direktur Utama PT AKR Corporindo Tbk. (AKRA) Haryanto Adikoesoemo merogoh dana sampai Rp10,59 miliar untuk menambah porsi kepemilikan sahamnya di AKRA.
Presiden Direktur PT AKR Corporindo Tbk Haryanto Adikoesomo/Istimewa
Presiden Direktur PT AKR Corporindo Tbk Haryanto Adikoesomo/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Direktur Utama PT AKR Corporindo Tbk. (AKRA) Haryanto Adikoesoemo kembali membeli saham perusahaan. Kali ini, Haryanto membeli 8.775.900 lembar saham AKRA.

Haryanto dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebutkan transaksi berlangsung dalam kurun 22-26 Agustus 2022 dengan harga pembelian rata-rata saham Rp1.207,71 per saham.

“Tujuan dari transaksi ini adalah untuk investasi dengan status kepemilikan saham langsung,” tulis Haryanto, Senin (29/8/2022).

Dengan harga dan jumlah saham tersebut, total dana yang dirogoh Haryanto untuk menambah porsi kepemilikan sahamnya diperkirakan mencapai Rp10,59 miliar (Rp10.598.742.189).

Setelah transaksi tersebut, maka jumlah saham yang dimiliki Haryanto bertambah menjadi 161.841.100 saham atau setara 0,81 persen, dari sebelumnya 153.065.200 saham atau 0,76 persen.

Sebelumnya pada 16 Agustus dan 18 Agustus 2022, Haryanto juga melakukan pembelian saham AKRA dengan total 2.056.600 lembar saham AKRA dengan harga masing-masing Rp1.161,63 per saham dan Rp1.159,24 per saham.

Dengan harga pembelian dan jumlah saham tersebut, Haryanto diperkirakan merogoh dana sebesar Rp2,38 miliar untuk menambah jumlah kepemilikan sahamnya.

Untuk tahun ini, AKRA memperkirakan dapat mencapai pendapatan lebih dari Rp40 triliun. Hal ini didorong oleh naiknya harga minyak dan volume penjualan yang meningkat.

"Pendapatan perkiraan double digit, karena harga minyak naik, volumenya naik, tahun ini perkiraannya lebih dari Rp40 triliun," kata Direktur AKR Corporindo Suresh Vembu ketika ditemui usai Bisnis Indonesia Award 2022, di Jakarta, Senin (15/8/2022).

AKRA memperkiraan laba bersih tahun ini bisa naik 60 hingga 70 persen dibandingkan tahun lalu yang sebesar Rp1,1 triliun.

Lebih lanjut, Suresh mengatakan selama dua hingga tiga tahun ini, dengan adanya pandemi dan kondisi geopolitik yang memanas di Rusia dan Ukraina, AKRA tetap menjalankan bisnisnya dengan baik. Dia menyebut, kinerja baik ini tak terlepas dari infrastruktur logistik yang kuat yang dimiliki AKRA.

Dia melanjutkan, meski dunia mengalami supply chain disruption, AKRA tetap dapat menyuplai barangnya karena infrastruktur yang lengkap. Selain itu, dengan harga komoditas yang terus meningkat, Suresh menuturkan AKRA tetap mampu menjaga profitabilitasnya.

"Dalam waktu tiga tahun, laba AKRA naik double digit, dan sampai di periode sekarang juga naik. Itu bukti AKRA bisa mengatur risiko dan suplai barang-barang ke konsumen kami, termasuk kimia dasar dan BBM," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper