Bisnis.com, JAKARTA - Direktur Utama PT AKR Corporindo Tbk. (AKRA) Haryanto Adikoesoemo melakukan pembelian sebanyak 2.056.600 lembar saham AKRA.
Direktur AKR Corporindo Suresh Vembu dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) mengatakan, Haryanto membeli saham AKRA dalam dua tahap. Pertama, Haryanto membeli saham AKRA sebanyak 1.114.000 lembar saham pada 16 Agustus 2022, dengan harga Rp1.161,63 per saham.
"Pembelian kedua dilakukan pada 18 Agustus 2022 sebanyak 942.600 saham pada harga Rp1.159,24 per saham," kata Suresh, Senin (22/8/2022).
Dengan harga pembelian dan jumlah saham tersebut, Haryanto diperkirakan merogoh dana sebesar Rp2,38 miliar untuk menambah jumlah kepemilikan sahamnya.
"Tujuan dari transaksi ini adalah untuk investasi," ucap Suresh.
Jumlah saham yang dibeli Haryanto dengan pembelian tersebut adalah sebanyak total 153.065.200 saham. Persentase kepemilikan saham Haryanto di AKRA pun bertambah dari 0,75 persen, menjadi 0,76 persen.
Baca Juga
Adapun tahun ini, Suresh memperkirakan pendapatan AKRA dapat mencapai lebih dari Rp40 triliun. Hal ini didorong oleh naiknya harga minyak dan volume penjualan yang meningkat.
"Pendapatan perkiraan double digit, karena harga minyak naik, volumenya naik, tahun ini perkiraannya lebih dari Rp40 triliun," kata Suresh ditemui usai Bisnis Indonesia Award 2022, di Jakarta, Senin (15/8/2022).
AKRA memperkiraan laba bersih tahun ini bisa naik 60 hingga 70 persen dibandingkan tahun lalu yang sebesar Rp1,1 triliun.L
Lebih lanjut, Suresh mengatakan selama dua hingga tiga tahun ini, dengan adanya pandemi dan kondisi geopolitik yang memanas di Rusia dan Ukraina, AKRA tetap menjalankan bisnisnya dengan baik. Dia menyebut, kinerja baik ini tak terlepas dari infrastruktur logistik yang kuat yang dimiliki AKRA.
Dia melanjutkan, meski dunia mengalami supply chain disruption, AKRA tetap dapat menyuplai barangnya karena infrastruktur yang lengkap. Selain itu, dengan harga komoditas yang terus meningkat, Suresh menuturkan AKRA tetap mampu menjaga profitabilitasnya.
"Dalam waktu tiga tahun, laba AKRA naik double digit, dan sampai di periode sekarang juga naik. Itu bukti AKRA bisa mengatur risiko dan suplai barang-barang ke konsumen kami, termasuk kimia dasar dan BBM," katanya.