Bisnis.com, JAKARTA - Emiten rumah sakit, PT Siloam Hospitals International Tbk. (SILO) mencatatkan penurunan pendapatan sepanjang Semester I/2022. Pendapatan yang turun turut membuat laba bersih tertekan.
Berdasarkan laporan keuangan per 30 Juni 2022, emiten bersandi SILO ini mencatatkan pendapatan sebesar Rp4,4 triliun turun 4,93 persen dibandingkan dengan Rp4,63 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Emiten RS grup Lippo ini berhasil meningkatkan pendapatan dari spesialis menjadi Rp977,92 miliar tumbuh 18,22 persen dari Rp827,18 miliar. Pendapatan dari non-spesialis terdampak dari penurunan penanganan Covid-19, yang turun 9,9 persen dari Rp3,81 triliun menjadi Rp3,42 triliun.
Kinerja pendapatan yang turun tidak turut mengurangi beban pokok pendapatan. SILO mencatatkan beban pokok pendapatan naik menjadi Rp2,9 triliun dari Rp2,85 triliun.
Baca Juga
Laba bruto SILO juga turun menjadi Rp1,5 triliun dari Rp1,78 triliun pada periode 6 bulan pertama tahun ini.
Beban usaha SILO juga turun menjadi Rp1,11 triliun dari Rp1,15 triliun, beban bersih lain-lain juga turun dari Rp142,26 miliar dari Rp64,11 miliar. Dengan begitu, laba usaha turun menjadi Rp325,19 miliar.
Dengan demikian, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk atau laba bersih SILO dari Rp210,3 miliar turun 30,54 persen menjadi Rp210,3 miliar pada Semester I/2022.
Adapun, jumlah aset SILO turun menjadi Rp9,17 triliun per 30 Juni 2022 dari Rp9,3 triliun pada 31 Desember 2022. penurunan tersebut seiring dengan turunnya aset lancar perseroan dari Rp3,54 triliun menjadi Rp2,9 triliun.
Sementara itu, jumlah liabilitas SILO turun dari Rp2,78 triliun menjadi Rp2,62 triliun. Penurunan terjadi pada pos liabilitas jangka pendek dan jangka panjang perseroan.
Posisi ekuitas pun cukup sehat dengan total ekuitas stabil pada Rp6,54 triliun.