Bisnis.com, JAKARTA - Rights issue Garuda Indonesia dan Waskita Karya dinilai pada waktu yang tepat seiring kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) yang membuat biaya pendanaan metode lain meningkat.
Sejumlah emiten yakni PKPK, GIAA, WSKT, ADHI, PBRX, WEHA, MITI, dan MGNA saat ini tengah melakukan proses right issue atau penerbitan saham baru melalui hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD).
Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta Utama menjelaskan rights issue ini bakal diapresiasi pasar apalagi sejumlah emiten tersebut merupakan emiten-emiten yang sahamnya terkena suspensi Bursa Efek Indonesia (BEI).
"Ada pelaku pasar yang sudah investasi sekian lama di sejumlah emiten tersebut, mengharapkan ada hasil optimal dari aksi korporasi tersebut," jelasnya kepada Bisnis, Kamis (25/8/2022).
Menurutnya, rights issue menjadi alternatif pembiayaan dengan biaya yang rendah dibandingkan dengan pinjaman perbankan dan obligasi yang biaya pendanaannya bakal meningkat seiring kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia.
Selain itu, kondisi perekonomian dalam negeri sudah berangsur pulih dan meningkat sesuai jalurnya. Dengan begitu, kegiatan bisnis emiten tersebut bakal membaik.
Baca Juga
"Kalau GCG baik, mereka menjalankan strategi bisnis pendanaan lewat rights issue menjalankan ekspansi bisnis agar ke depan perusahaan bisa tingkatkan kapasitas dan kapabilitas produksinya," paparnya.