Bisnis.com, JAKARTA - Menteri BUMN Erick Thohir bakal membantu menurunkan harga tiket pesawat yang mahal dengan menambah jumlah pesawat beroperasi dari grup PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) dari Garuda dan Citilink dari 61 unit menjadi 120 unit. Penambahan armada menggunakan dana PMN Rp7,5 triliun.
Dia menjelaskan sesuai instruksi Presiden bakal berupaya menekan agar harga tiket penerbangan menjadi lebih murah. Upaya menekan harga tiket tersebut melalui peningkatan jumlah pesawat yang beroperasi di Grup Garuda Indonesia.
"Ini momentum baik sekali, recovery Covid-19 sudah terjadi, pertumbuhan ekonomi sudah di 5,44 persen. Garuda setelah restrukturisasi PKPU ini Garuda akan menambah jumlah pesawatnya kembali, dimana yang saat ini Garuda dan Citilink hanya 61 di akhir tahun akan mencapai angka 120 pesawat," jelasnya dalam keterangan pers virtual, seusai rapat di Istana Presiden, Rabu (24/8/2022).
Dia menyebut pasca restrukturisasi dan lolos PKPU, Garuda Indonesia bakal mendapatkan suntikan penyertaan modal negara (PMN) sebesar Rp7,5 triliun yang dipakai untuk penyewaan pesawat baru tersebut. Rencana PMN tersebut lanjutnya, sudah disiapkan sejak 1,5 tahun lalu.
"Keseimbangan ini yang diharapkan bisa memperbaiki harga tiket nasional," terangnya.
Selain itu, Erick Thohir memastikan pesawat-pesawat yang baru ini disewa sesuai harga pasar. Hal ini guna menghilangkan indikasi korupsi sebelumnya yang membuat Garuda merugi dan salah satu kasus korupsinya tengah ditangani Kejaksaan Agung.
Saat ini, jumlah pesawat Garuda Indonesia baru 36 unit dan Citilink 38 unit. Adapun, setelah penambahan jumlah pesawat yang menggunakan dana PMN akhir tahun Garuda akan mengoperasikan 61 unit pesawat dan Citilink 58 unit pesawat.
"Kami sudah berhasil restrukturisasi Garuda Indonesia melalui PKPU, sehingga Garuda dapat bergerak secara korporasi lebih sehat," tuturnya.