Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah menambah porsi alokasi subsidi untuk perumahan rakyat pada APBN 2023. Hal ini bisa menjadi katalis positif untuk saham dalam indeks properti.
Pada perdagangan Kamis (18/8/2022), indeks berisi 12 emiten properti berkapitalisasi pasar besar ini mencatatkan penurunan 1,55 poin atay 0,22 persen ke 720,27 dari sebelumnya 721,82. Sepanjang hari ini, IDX PROPERTY bergerak di kisaran 718,57 – 724,85.
Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta menyebutkan peningkatan anggaran subsidi MBR dan FLPP pada APBN 2023 akan menjadi pendorong kinerja IDX PROPERTY.
“Karena kita Indonesia sudah mengalami surplus masyarakat berpenghasilan rendah [MBR] karena pandemi Covid-19. Tapi dengan kenaikan komoditas, jadi anggaran APBN bisa lebih fleksibel untuk mengarahkan stimulus agar lebih tepat sasaran,” kata Nafan kepada Bisnis, Kamis (18/8/2022).
Saat ini, investor masih menunggu pertumbuhan sektor properti yang lebih optimal. Setelah memanfaatkan pemulihan dan pertumbuhan ekonomi nasional, dan 2023 bisa dipertahankan di 5 persen bisa membantu mendorong sektor properti semakin pulih.
“Jadi, semestinya tingkat konsumsi bisa berpotensi meningkat dan kalau misalkan konsumsi bisa dialihkan ke sektor properti, ada stimulus berupa peningkatan subsidi maka semestinya sektor properti akan menunjukkan kinerja pertumbuhan yang lebih baik dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya,” jelasnya.
Dengan adanya penambahan anggaran untuk rumah subsidi menjadi Rp34,2 triliun atau naik 17,5 persen tahun depan, sektor properti akan menyambut positif program subsidi tersebut, karena akan berpeluang mendorong kinerja marketing sales.
Selain itu, sektor perbankan yang mendukung kredit properti juga akan diuntungkan, karena akan ada peningkatan pertumbuhan kredit selaa NPL bisa dijaga seminimum mungkin.
“Saya pikir mestinya subsidi rumah menurut saya merupakan kebijakan yang memang tepat sasaran untuk meningkatkan pertumbuhan di sektor properti tanah air,” ujarnya.
Meskipun ada ruang bagi Bank Indonesia (BI) untuk normalisasi kebijakan, atau adjustment 7DRR, selama inflasi masih dijaga stabil dan suku bunga di Tanah Air masih tergolong rendah dan BI tidak agresif semestinya sektor properti bisa lanjut tumbuh lebih tinggi lagi.
Adapun, emiten yang bisa mendorong pergerakan IDX PROPERTY adalah emiten yang berkapitalisasi besar seperti BSDE, CTRA, SMRA, PWON.
“Karena kelas menegah masih jadi pasar potensial untuk mendongkrak marketing sales dan pasar domestik yang kondusif menurut saya setidaknya secara psikologis bisa mendukung, apalagi kalau emitennya mendukung program itu. Yang kapitalisasi besar bisa mendorong indeks,” kata Nafan.