Bisnis.com, JAKARTA - Emiten farmasi, PT Tempo Scan Pacific Tbk. (TSPC) mencatatkan penjualan bersih meningkat hingga Semester I/2022. Namun, kinerja laba bersih TSPC malah menurun.
Berdasarkan laporan keuangan per 30 Juni 2022 yang tidak diaudit, dikutip Senin (15/8/2022), emiten bersandi TSPC ini mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp5,94 triliun naik 8,31 persen dibandingkan dengan Rp5,48 triliun per Juni 2021.
Kinerja tersebut berasal dari pendapatan produk konsumer dan kosmetik TSPC yang tumbuh 9,4 persen menjadi Rp1,79 triliun. Pendapatan tersebut terdiri atas peningkatan produk konsumer yang naik 9,1 persen menjadi Rp1,47 triliun dan kosmetik yang naik 10,8 persen menjadi Rp327,2 miliar.
Adapun, pendapatan divisi farmasi meningkat tipis 0,9 persen menjadi Rp1,69 triliun. Sedangkan divisi distribusi pendapatannya meningkat 13,3 persen menjadi Rp2,44 triliun. Divisi tersebut diuntungkan dari pertumbuhan penjualan bersih dari prinsipal produk non farmasi yang tumbuh 19,5 persen saat prinsipal produk farmasi mengalami penurunan 24,4 persen.
Presiden Direktur Tempo Scan Pacific I Made Dharma Wijaya menjelaskan kinerja pertumbuhan pendapatan TSPC masih dapat tumbuh di tengah tantangan global dan tekanan ekonomi.
"Kinerja laba bersih setelah pajak Semester I/2022 TSPC turun 7,5 persen menjadi Rp378,9 miliar sebagai konsekuensi margin laba bersih setelah pajak tetap 6,4 persen lebih rendah dibandingkan dengan periode sebelumnya 7,5 persen," tuturnya, dikutip Senin (15/8/2022).
Lebih lanjut, beban pokok penjualan TSPC naik menjadi Rp3,94 triliun per Semester I/2022. Hal ini membuat laba bruto TSPC bersisa Rp2 triliun dari Rp1,92 triliun pada paruh pertama tahun lalu.
Beban penjualan turut meningkat menjadi Rp1,27 triliun dari Rp1,12 triliun. Hal ini membuat laba usaha TSPC tergerus menjadi Rp496,75 miliar lebih rendah dari kinerja Semester I/2021 lalu sebesar Rp560,8 miliar.
Adapun, aset TSPC naik berkisar Rp1 triliun menjadi Rp10,61 triliun per Juni 2022 dibandingkan dengan Rp9,64 triliun pada akhir tahun 2021. Sementara itu, total liabilitas tercatat naik menjadi Rp3,59 triliun pada Semester I/2022 dari Rp2,76 triliun pada 31 Desember 2021 lalu.
Posisi arus kas dan setara kas pada akhir periode 30 Juni 2022 juga tetap kuat dengan meningkat menjadi Rp2,78 triliun.