Bisnis.com, JAKARTA — Saham emiten jasa penyedia platform media digital, PT Digital Mediatama Maxima Tbk. (DMMX) tampaknya masih dalam tren penurunan sepanjang tahun berjalan 2022.
Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), sejak Agustus 2021 saham berkode DMMX tersebut mengalami koreksi 59,51 persen.
Selama 6 bulan terakhir, saham DMMX juga masih betah parkir di zona merah dengan penurunan mencapai 42,61 persen.
Pada perdagangan bursa di sesi pertama hari ini, Kamis (11/8/2022) saham DMMX terpantau melemah 0,74 persen ke Rp1.350, bahkan sempat turun 3,31 persen menjadi Rp1.315.
Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova mengatakan, DMMX termasuk salah satu saham sektor teknologi yang masih prospektif ke depannya, di antara kompetitor lain seperti GOTO dan BUKA.
“Saya memperkirakan kemungkinan saham sektor ini masih prospek untuk menguat kembali,” ujarnya kepada Bisnis, dikutip Kamis (11/8/2022).
Baca Juga
Meski telah memutuskan untuk tidak membagikan dividen tahun buku 2021, manajemen DMMX optimistis dapat meningkatkan kinerja dengan memperkuat modal perseroan.
Direktur Utama Digital Mediatama Maxima, Budiasto Kusuma mengatakan, dividen yang diperoleh akan digunakan untuk penyertaan modal.
"Dividen akan kami gunakan untuk penyertaan modal lagi karena berpotensi bertumbuh terus," kata Budiasto, Kamis (14/7/2022).
Beberapa strategi pun dilakukan oleh DMMX untuk dapat meningkatkan kinerja. Teranyar, DMMX mendirikan anak usaha PT Sentral Digital Niaga dengan kepemilikan saham 31 persen atau senilai Rp3,1 miliar pada 5 Agustus 2022.
DMMX yang merupakan anak usaha PT NFC Indonesia Tbk. (NFCX), bekerja sama membangun infrastruktur dan ekosistem PT Energi Selalu Baru (ESB) bersama PT Telefast Indonesia Tbk. (TFAS).
ESB fokus pada bisnis motor listrik, penukaran baterai, serta layanan pendukungnya dengan mengeluarkan merek motor listrik Volta melalui PT Volta Indonesia Semesta.
Tidak hanya untuk penggunaan individual, Volta juga digunakan oleh kurir ekspedisi SiCepat Ekspres Indonesia, yang dikabarkan telah memesan 10.000 unit sepeda motor listrik guna mendukung aktivitas operasional.
Tidak hanya itu, sejak awal 2022, DMMX bersama SiCepat juga tercatat berinvestasi di podcast Deddy Corbuzier, melalui PT Dektos Digital Corbuzier.
Channel Youtube podcast Deddy Corbuzier, yang memiliki 18,9 juta subscribers diyakini dapat menjadi investasi menarik, mengingat potensi profitabilitas dari konten yang disuguhkan kepada para penontonnya.