Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi menyentuh level 7.600 pada akhir 2022. Kondisi makroekonomi domestik yang optimal serta pertumbuhan kinerja perusahaaan Indonesia menjadi sejumlah sentimen penopang.
Samuel Kesuma, Senior Portfolio Manager, Equity Manulife Aset Manajemen Indonesia menuturkan, selama Juli lalu, perhatian pasar tertuju pada sentimen inflasi dan keharusan The Fed untuk menaikkan suku bunga. Akibatnya, investor asing membukukan net sell baik di Indonesia maupun pasar global lainnya.
Meski demikian, Samuel mengatakan sentimen pasar selama beberapa pekan belakangan mulai membaik. Ia mengatakan, hal tersebut dapat terlihat dari kembalinya inflow asing ke pasar Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
“Inflow ini ditopang oleh hasil laporan keuangan perusahaan di Indonesia yang sesuai atau bahkan melebih ekspektasi. Beberapa sektor yang kinerjanya di atas ekspektasi seperti perbankan dan ritel," ujarnya dalam acara Market & Economic Outlook PT Manulife Aset Manajemen Indonesia, Selasa (9/8/2022).
Samuel mengungkapkan, ke depannya prospek pasar saham masih positif. Pihaknya melihat masih ada upside dari IHSG hingga akhir tahun 2022 meski saat ini telah menyentuh kisaran 7.100.
Outlook ini utamanya ditopang oleh kondisi makroekonomi yang suportif mendukung pasar saham. Saat ini, Indonesia masih akan berada dalam siklus pemulihan ekonomi. Hal tersebut tercermin dari proyeksi pertumbuhan ekonominya yang kokoh dan tidak mengalami revisi signifikan.
Baca Juga
Katarina Setiawan, Chief Economist & Investment Strategist Manulife Aset Manajemen Indonesia menambahkan, potensi kenaikan IHSG juga akan didukung kelanjutan pertumbuhan kinerja keuangan perusahaan. Manulife memprediksi earnings perusahaan di Indonesia hingga akhir tahun akan naik sekitar 12 persen.
“Dengan fundamental yang masih baik dan adanya kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia yang dimulai pada kuartal III/2022, kami perkirakan IHSG dapat menyentuh 7.600 pada akhir tahun ini,” tutupnya.