Bisnis.com, JAKARTA - Emiten taksi, PT Blue Bird Tbk. (BIRD) menargetkan belanja modal sebesar Rp1,2 triliun tahun ini. Dengan belanja armada baru sudah mencapai Rp300 miliar, BIRD bakal lanjut membeli hingga 4.000 armada sampai akhir tahun ini.
Wakil Direktur Utama Blue Bird Adrianto Djokosoetono menjelaskan realisasi belanja armada baru sudah mencapai 800 unit kendaraan dengan nilai belanja mencapai Rp300 miliar.
"Jadi kita akan berjalan terus disesuaikan dengan delivery dari suplier kami. Makanya saya targetkan, mudah-mudahan tidak ada penundaan, kami bisa mempercepat pemenuhannya sampai akhir tahun 2022 sebanyak 5.000 unit. Kalaupun tidak, rasanya 4.000 unit masih dapat dikejar untuk dapat dicapai," jelasnya, Selasa (9/8/2022).
Selain belanja armada, BIRD juga bakal melakukan revitalisasi aset pool taksi di sejumlah tempat seiring kedatangan armada baru. Revitalisasi tersebut juga terkait penambahan lini pendapatan baru dari usaha penyewaan pool sebagai pergudangan bagi jasa kurir.
Belanja armada dengan target 5.000 unit tersebut sudah mengkombinasikan komposisi antara divisi taksi reguler yang paling besar dan divisi lainnya. Belanja armada juga disesuaikan dengan kondisi ke depan.
"Ada masalah chip production plan, minimal akan ada 4.000 unit terselesaikan hingga Desember, pertumbuhan disesuaikan dengan catatan tidak semua jadi tambahan kendaraan, menyesuaikan dengan aset kalau ada lockdown dan gangguan ekonomi lain.
Baca Juga
Selain itu, berkisar 75-100 unit di antaranya bakal berupa kendaraan listrik atau electric vehicle (EV). Pengirimannya akan mengejar G20 seiring dengan partisipasi Blue Bird sebagai penyedia armada selama pertemuan G20 di Bali.
Khusus anggaran kendaraan listrik tersebut, biaya pengadaannya antara Rp50-Rp75 miliar.
Dia juga menyebut pertumbuhan pada bisnis shuttle, Cititrans juga akan menopang salah satu jumlah pembelian kendaraan guna menggenjot pertumbuhan pada semester II/2022.
Selain itu, terdapat segmen bus pariwisata yang masih tertahan pertumbuhannya pasca pandemi Covid-19.
"Itu yang kami perkirakan akan menyumbang recovery yang cukup baik di semester II ini dengan catatan tidak ada PPKM atau soft PPKM seperti di Februari 2022," jelasnya.
Direktur Utama Blue Bird Sigit Priawan Djokosoetono mengungkapkan fleksibilitas perusahaan dalam melakukan peremajaan taksi.
"Bagusnya industri taksi ada fleksibilitas pertahankan atau remajakan lebih cepat, melihat pasar yang tetap naik, kami bisa menahan peremajaannya, pasar koreksi bisa percepat peremajaannya," urainya.
Dia menerangkan BIRD dapat menjual antara 2.500-3.000 unit kendaraan per tahun. Adapun, usia kendaraan yang dipakai rata-rata hingga 4 tahun.