Bisnis.com, JAKARTA - Emiten transportasi, PT Blue Bird Tbk. (BIRD) menargetkan pendapatan sepanjang semester II/2022 mencapai Rp1,8 triliun. Adapun, laba bersih ditargetkan dapat mencapai Rp600 miliar.
Chief Financial Officer Blue Bird Eko Yuliantoro menjelaskan hingga akhir tahun mencanangkan pertumbuhan kinerja mendekati level sebelum pandemi Covid-19 dengan profitabilitas yang lebih baik.
"Sampai dengan tahun penuh 2022, secara umum semester I/2022 terpengaruh Omicron, walaupun tidak seperti PPKM sebelumnya tidak terlalu signifikan. Pada Semester II/2022 mungkin dari sisi pendapatan, menambah rata-rata Rp300 miliar per bulan," terangnya di Kantor Blue Bird, Selasa (9/8/2022).
Jika mengacu pendapatan per bulan Rp300 miliar, artinya pendapatan BIRD berpotensi mencapai Rp1,8 triliun sepanjang semester II/2022.
Dengan begitu, pendapatan tahun penuh 2022 mencapai Rp3,34 triliun atau naik 51,81 persen dari kinerja 2021 sebesar Rp2,2 triliun. Nilai pendapatan tersebut lanjutnya berkisar antara 80-85 persen dari level sebelum pandemi Covid-19.
"Kalau mengenai net income kami dua kalikan dari net income di semester I/2022, itu perkiraan kami. Tentunya kalau tidak ada pembatasan lagi dan sebagainya, kondisi yang seperti sekarang ini," paparnya.
Baca Juga
BIRD membukukan laba bersih sebesar Rp148 miliar pada semester I/2022, yang naik tajam sebesar 593 persen dibandingkan dengan semester I/2021.
Dengan target yang dicanangkan, laba bersih BIRD dapat mencapai Rp296 miliar atau tumbuh 34 kali lipat dibandingkan dengan laba bersih tahun penuh 2021 yang sebesar Rp8,7 miliar.
Direktur Utama Blue Bird Sigit Djokosoetono menjelaskan fokus perseroan pada semester II/2022 tetap pada pelayanan angkutan penumpang.
"Taksi fundamentalnya tetap harus dipertahankan. Kemudian, rental car kalau dilihat dari sisi rental car kesempatannya semakin besar. Ketiga, sebenarnya satu hal yang baru kita lakukan akuisisi sebelumnya 2019 Cititrans itu juga memberikan fokus pengembangan. Kita sudah membuka dua wilayah baru di Jawa Timur dan Jawa Tengah untuk shuttle antar kota," paparnya.
Pengembangan itu lanjutnya, termasuk dalam pembelian kendaraan selain taksi yang memang menjadi aktivitas reguler, tambahan shuttle bus di antar kota terutama tambahan di Jawa Barat, Tengah dan Timur.
"Sisi lain logistik yang memang menjadi salah satu pengembangan bisa menopang dari Blue Bird Kirim untuk menambah kontribusi lebih banyak pada 2023," katanya.