Bisnis.com, JAKARTA - Emiten perkebunan PT Jhonlin Agro Raya Tbk. (JARR) optimistis mampu mencatatkan kenaikan laba bersih hingga lebih dari 800 persen sepanjang 2022.
Corporate Secretary JARR Irena Cyntia Dewi Putri mengatakan, perseroan optimistis dapat membukukan pertumbuhan kinerja keuangan pada tahun 2022.
Ia mengatakan, JARR menargetkan pertumbuhan pendapatan hingga 708 persen dari Rp620 miliar menjadi Rp5 triliun.
"Untuk laba bersih tahun 2022 kami targetkan meningkat sebesar 877 persen dari Rp16 miliar menjadi sebesar Rp 155 miliar," jelasnya saat dihubungi Bisnis, Senin (8/8/2022).
Irena menuturkan, kontribusi pertumbuhan kinerja perusahaan akan berasal dari penjualan produk Fatty Acid Methyl Ester (FAME). Perusahaan memperkirakan penjualan dari segmen tersebut akan mencapai Rp4,4 triliun atau 88 persen dari total penjualan.
Irena mengatakan, pertumbuhan ini disebabkan seiring dengan beroperasinya pabrik pengolahan Biodiesel yang pada periode sebelumnya hanya mencatat penjualan selama 3 bulan. "Sedangkan untuk tahun 2022 menjadi 12 bulan," jelasnya.
Baca Juga
Perusahaan juga tengah membangun Pabrik Kelapa Sawit (PKS). Pabrik teranyar perusahaan akan memiliki kapasitas 60 ton Tandan Buah Segar (TBS) per jam. Pembangunan pabrik tersebut direncanakan rampung pada akhir tahun depan.
"Untuk pabrik PKS kami rencanakan selesai pada Desember 2023 dalam rangka pengelolaan operasional yang efektif dan efisien untuk mencapai biaya produksi yang rendah dan produktivitas yang tinggi," jelasnya.
Irena melanjutkan, hasil produk jadi dari MKS tersebut, yaitu CPO dan Palm Kernel (PK), akan digunakan untuk sejumlah keperluan.
Produksi CPO akan digunakan seluruhnya sebagai bahan baku Biodiesel. Sementara, PK akan dijual ke Perusahaan Afiliasi yang memiliki Pabrik Kernel Oil (PKO).