Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Jumat (5/8/2022), ditutup menguat terdorong oleh data terbaru pertumbuhan ekonomi Indonesia alias produk domestik bruto (PDB) di atas ekspektasi.
Head of Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia Roger M.M. mengungkapkan terdapat sentimen domestik maupun global yang mempengaruhi pergerakan indeks akhir pekan ini.
“Sentimen hari ini dipengaruhi oleh keluarnya data PDB Indonesia kuartal kedua 2022 yang di atas ekspektasi,” ungkapnya kepada Bisnis, Jumat (5/8/2022).
Di sisi lain, Roger mengungkapkan investor juga menunggu hasil data Non Farm Payroll di US nanti malam.
Secara terpisah, Equity Research Analyst Kiwoom Sekuritas, Abdul Azis Setyo Wibowo mengungkapkan sentimen serupa.
“Sentimen pendukung saat ini lebih didorong dengan hasil PDB yang di atas ekspektasi pasar,” katanya saat dihubungi Bisnis, Jumat (5/8/2022).
Baca Juga
Namun Abdul menyebutkan, penguatan indeks hari ini cenderung terbatas karena menunggu data inflasi Amerika Serikat pekan depan.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG pada penutupan perdagangan hari ini ditutup menguat 0,39 persen atau 27,31 poin ke level 7.084,66. Adapun sepanjang hari IHSG bergerak di rentang 7.045,98 - 7.090,77.
Melalui seluruh konstituen, terdapat 283 saham yang menguat, 245 saham melemah, dan 275 saham yang tidak bergerak dari perdagangan sebelumnya alias stagnan.
Pada penutupan, tercatat total transaksi sebesar Rp13,94 triliun, dengan nilai beli bersih atau net buy investor asing sebanyak Rp1,46 triliun.
Adapun saham TLKM, BBCA, dan UNVR menjadi saham paling banyak diborong oleh investor asing dengan net buy masing-masing sebesar Rp669,7 miliar, Rp461,5 miliar, dan Rp74,7 miliar.
Di sisi lain, saham BUKA, SIDO, dan KLBF menjadi saham terbanyak dilepas asing dengan masing-masing sebesar Rp78,5 miliar, Rp32,4 miliar, dan Rp14,2 miliar.
Sementara itu, saham RAFI, HATM, dan JARR memimpin jajaran top gainers pada hari ini dengan masing-masing lonjakan saham sebesar 34,92 persen, 25,00 persen, dan 24,60 persen.
Saham FIMP, DEWI, dan KMDS berbalik menjadi saham yang paling lemah pada hari ini dengan masuk dalam jajaran top losers masing-masing sebesar 7,84 persen, 6,96 persen, dan 6,87 persen.