Bisnis.com, JAKARTA - Emiten produsen susu merek Ultra Milk, PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk (ULTJ), membagikan dividen tunai sebesar Rp25 per saham atau total Rp259,95 miliar.
Dalam keterangan resmi Ultrajaya, manajemen akan membagikan dividen kepada pemegang 10,39 miliar saham dengan masing-masing mendapat Rp25 per saham. Maka total dividen adalah sebesar Rp259,95 miliar.
"Total dividen Rp259,95 miliar kira-kira 20 persen dari laba bersih pada 2021 senilai Rp1,27 triliun," papar manajemen Ultrajaya.
Selain itu, RUPS Ultrajaya memutuskan menanamkan kembali sisa laba sebesar Rp,1,02 triliun atau kira-kira 80 persen sebagai saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya.
Berikut Jadwal Pembagian Dividen Ultrajaya
Cum Dividen di Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi : 03 Agustus 2022
Ex Dividen di Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi : 04 Agustus 2022
Baca Juga
Cum Dividen untuk perdagangan di Pasar Tunai : 05 Agustus 2022
Ex Dividen untuk perdagangan di Pasar Tunai : 08 Agustus 2022
Recording Date yang berhak atas Dividen : 05 Agustus 2022
Pembayaran Dividen : 26 Agustus 2022
Sementara itu, ULTJ membukukan kenaikan laba sebesar 15,63 persen secara tahunan sepanjang 2021. Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan ke entitas induk naik dari Rp1,09 triliun pada 2020 menjadi Rp1,27 triliun pada 2021.
Kenaikan laba ULTJ tidak lepas dari kenaikan penjualan sebesar 10,88 persen dari Rp5,96 triliun menjadi Rp6,61 triliun pada 2021. Penjualan segmen minuman sebelum eliminasi tercatat meningkat dari Rp6,30 triliun menjadi Rp6,94 triliun. Sementara itu, penjualan makanan naik dari Rp101,55 miliar menjadi Rp119,58 miliar.
Kenaikan penjualan Ultrajaya juga diikuti dengan kenaikan beban pokok penjualan. Sepanjang 2021, beban pokok penjualan mencapai Rp4,24 triliun, sementara pada 2020 berjumlah Rp3,73 triliun.
Kenaikan beban pokok penjualan yang lebih tinggi membuat margin laba kotor ULTJ turun tipis dari 37,34 persen di 2020 menjadi 35,89 persen pada 2021. Laba kotor ULTJ tercatat naik 6,57 persen menjadi Rp2,37 triliun dari Rp2,22 triliun pada 2020.