Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Jago (ARTO) Cetak Kinerja Moncer Semester I/2022, Ini Rekomendasinya

MNC Sekuritas mempertahankan rekomendasi beli terhadap saham ARTO, dengan target harga Rp15.700 per saham.
Nasabah berada di kantor cabang Bank Jago, Jakarta, Rabu (22/12/2021). Bisnis/Abdurachman
Nasabah berada di kantor cabang Bank Jago, Jakarta, Rabu (22/12/2021). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah bank digital mulai membukukan keuntungan pada paruh pertama 2022. Bank-bank digital tersebut seperti PT Bank Jago Tbk. (ARTO), PT Allo Bank Indonesia Tbk. (BBHI), hingga PT Bank MNC Internasional Tbk. (BABP).

Analis MNC Sekuritas Tirta Citradi dalam risetnya mengatakan, neraca permodalan dan lending ARTO melanjutkan pertumbuhan impresifnya. Dari sisi permodalan, costumer deposit tumbuh 45,2 persen secara quarter on quarter dan tumbuh 259 persen secara tahunan pada Juni 2022. MNC Sekuritas memperkirakan akan ada penambahan customer deposit meningkat 159 persen secara year on year (YoY) hingga akhir 2022.

Sementara dalam sisi lending, dengan ARTO yang mengoperasikan skema kredit tidak langsung, serta menambah mitra seperti Carsome, telah meningkatkan pertumbuhan kredit ARTO menjadi 13 persen qoq atau 177 persen yoy.

Meski kinerja tumbuh, MNC Sekuritas memangkas perkiraan pendapatan untuk ARTO, akibat non-performing loan (NPL) yang diperkirakan akan menyentuh NPL Gross 2,3 persen dan perkiraan biaya kredit sebesar 4 persen. MNC Sekuritas memperkirakan ARTO akan membukukan pendapatan Rp184 miliar selama 2022.

MNC Sekuritas mempertahankan rekomendasi beli terhadap saham ARTO, dengan target harga (TP) yang lebih rendah, yakni Rp15.700 per saham.

Sementara itu, JP Morgan memberikan peringkat netral kepada saham ARTO. Menurut JP Morgan, realisasi pertumbuhan kinerja Bank Jago dengan laba bersih Rp10 miliar berada di bawah ekspektasi JP Morgan.

Menurut JP Morgan, penurunan ini didorong oleh tingginya biaya provisi dan lambatnya pertumbuhan kredit. Sementara itu, net interest income ARTO hanya tumbuh 3 persen qoq, dengan net interest margin turun 50 bps qoq.

Adapun kinerja negatif utama pada ARTO selama kuartal II/2022 adalah peningkatan NPL 114 persen qoq, yang mencapai 120 bps ke 2,7 persen.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper