Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Emas Tertahan Menyusul Sinyal Hawkish The Fed

Ini dampak sinyak hawkish The Fed terhadap harga emas spot. Ada kaitan dengan kunjungan Nancy Pelosi ke Taiwan?
Emas batangan./bloomberg
Emas batangan./bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas tertahan lantaran kebangkitan dolar AS dan imbal hasil obligasi yang membebani komoditas tersebut serta sikap investor yang merespons sinyal hawkish dari Federal Reserve (The Fed).

Dilansir dari Bloomberg, Bullion turun 0,7 persen pada Selasa (2/8/2022), setelah ditutup pada level tertinggi empat minggu sehari sebelumnya. Hal itu terjadi karena pejabat Fed mendorong kembali narasi di pasar keuangan selama seminggu terakhir bahwa bank sentral kemungkinan akan beralih dari pengetatan untuk mencegah penurunan tajam.

Tiga presiden distrik Fed menyoroti dalam sambutannya pada hari Selasa bahwa belum ada tanda-tanda pelonggaran inflasi. Hal ini membuat investor mengkalibrasi ulang pandangan mereka tentang kemungkinan laju kenaikan suku bunga serta opsi The Fed akan memangkasnya pada awal 2023.

Posisi emas sebagai aset safe haven kembali menguat setelah Ketua DPR AS Nancy Pelosi menjadi politisi Amerika yang mengunjungi Taiwan itu dalam 25 tahun terakhir.

Kunjungan Nancy Pelosi mendorong China untuk mengumumkan uji coba rudal dan latihan militer. Kecemasan di pasar tampaknya mereda pada hari ini, Rabu (3/8/2022), dengan saham tampak siap untuk sesi yang lebih stabil.

Harga emas spot turun 0,2 persen menjadi US$1.756,24 per ounce pada Rabu pukul 8.28 pagi waktu Singapura.

Awalnya, harga emas spot naik menjadi US$1.788,05 pada Selasa, level intraday tertinggi sejak 5 Juli 2022. Indeks Spot Dolar Bloomberg naik 0,3 persen setelah melonjak 0,8 persen di sesi sebelumnya. Perak dan platinum turun, sementara paladium sedikit berubah.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper