Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba Austindo Nusantara (ANJT) Naik 66 Persen Terdorong Harga Jual

Kenaikan laba bersih ANJT sejalan dengan pertumbuhan pendapatan perusahaan.
Aktivitas pengangkutan di perkebunan PT Austindo Nusantara Jaya Tbk. (ANJT). Istimewa
Aktivitas pengangkutan di perkebunan PT Austindo Nusantara Jaya Tbk. (ANJT). Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten perkebunan PT Austindo Nusantara Jaya Tbk. (ANJT) mencatatkan pertumbuhan laba bersih hingga 66 persen sepanjang paruh pertama tahun 2022.

Berdasarkan keterangan resmi perusahaan pada Senin (1/8/2022), ANJT membukukan laba bersih sebesar US$19,3 juta. Catatan tersebut naik 66,1 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2021.

Kenaikan laba bersih ANJT sejalan dengan pertumbuhan pendapatan perusahaan. Tercatat, ANJT membukukan pendapatan sebesar US$144,1 juta, naik 19,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2021.

“Hal ini terutama disebabkan oleh naiknya harga jual rata-rata (HJR) atau average selling price (ASP) Crude Palm Oil (CPO) dan Palm Kernel (PK),” jelas manajemen Lucas Kurniawan, Direktur Utama ANJT dikutip dari keterangan resminya.

Lucas melanjutkan, selama lima bulan pertama tahun 2022, tren harga CPO terus meningkat. Namun, tren ini mulai mengalami penurunan karena keputusan pemerintah Indonesia untuk menerapkan larangan ekspor CPO dan produk turunannya dalam upaya menstabilkan harga minyak goreng dalam negeri.

ANJT mencatat mencatat HJR untuk CPO sebesar US$1.043 per metrik ton pada semester I/2022, 45,1 persen lebih tinggi dari HJR periode yang sama tahun 2021, yaitu sebesar US$719 per metrik ton. Sedangkan, HJR untuk PK pada semester pertama tahun 2022 sebesar US$777 per mt, 57 persen lebih tinggi dari semester I/2021.

Secara rinci, pendapatan ANJT didominasi oleh penjualan CPO dan PK dengan kontribusi sebesar 98,8 persen terhadap total pendapatan perusahaan atau sebesar US$142,3 juta, dibandingkan dengan US$119,4 juta atau 99,2 persen pada periode yang sama tahun 2021.

Penjualan sagu berkontribusi sebesar US$845,9 ribu dari total pendapatan di semester I/2022, naik US$438,1 ribu dibandingkan periode yang sama tahun 2021. Hal ini seiring dengan meningkatnya volume dan harga penjualan.

Sementara itu, pendapatan dari penjualan edamame berkontribusi sebesar US$657,1 ribu, melesat 178,5 persen dari US$235,9 ribu di periode yang sama tahun 2021.

Kenaikan tersebut disebabkan lebih tingginya volume penjualan edamame segar dan beku dan harga jual edamame beku. ANJT memulai operasi komersial produk edamame beku pada kuartal III/2021.

Sebelumnya, pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang dilaksanakan pada 8 Juni 2022, ANJ mengalokasikan 25 persen dari laba bersih tahun 2021 atau US$10 juta sebagai dividen. Sebagaimana disetujui dalam RUPS Tahunan untuk Tahun Buku 2021, setiap pemegang satu saham ANJ mendapat dividen sebesar Rp43 per lembar saham.

Ke depannya, ANJT berkomitmen menjadi agen transformasi dalam penerapan prinsip lingkungan, sosial, dan tata kelola yang baik. Dalam mewujudkan ambisi ESG, ANJT menerapkan sejumlah program Pengembangan Bertanggung Jawab yang terukur dan merujuk pada standar kinerja operasional perusahaan yang berkelanjutan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper