Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang kembali menguat pada perdagangan awal Agustus, Senin (1/8/2022), dan menguji level tertingginya pada Juni 2022.
Analis RHB Sekuritas Muhammad Wafi menyebutkan IHSG terlihat melakukan koreksi teknikal untuk menguji support garis MA (50,100) dengan volume rendah. Selama bertahan di atas support garis MA50, maka IHSG berpeluang untuk kembali menguat membentuk higher high (HH) level dan menguji resistance level tertingginya pada Juni 2022.
“IHSG diperkirakan bergerak di kisaran 6.911 hingga 7.032,” tulisnya dalam riset harian.
Adapun beberapa saham yang direkomendasikan RHB Sekuritas untuk dicermati pada perdagangan hari ini mencakup saham PT Astra International Tbk. (ASII), PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS), PT Mayora Indah Tbk. (MYOR), dan saham PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (INTP).
Wafi mengatakan saham ASII terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA20 dengan membuat Higher High (HH) level disertai volume. Dengan breakout garis MA20 maka ASII memberi konfirmasi fase bullish-nya.
“Support di 6.275 dengan target resistance di 6.475 lalu 6.650. Cut loss di 6.200,” kata Wafi.
Baca Juga
Sementara itu, PGAS tampak melakukan koreksi teknikal (pullback) setelah breakout garis MA50. Dengan bertahan diatas garis MA50-nya, PGAS berpeluang untuk kembali melakukan rebound untuk membuat Higher High (HH) level dan melanjutkan fase bullish-nya. Support saham PGAS di 1.660 dengan target resistance di 1.720 lalu 1.780 dan cut loss di 1640.
Selanjutnya, Wafi menyebutkan Mayora Indah terlihat melakukan rebound dari support garis MA100 dengan tweezer bottom disertai volume dan berpeluang untuk melakukan rebound untuk menguji resistance garis MA50.
“Support di 1.750 dengan target resistance di 1.820 lalu 1.890. Cut loss di 1.720.”
Terakhir, INTP tampak melakukan rebound dan breakout garis MA20 dengan akumulasi volume dan berpeluang untuk melanjutkan rebound untuk menguji resistance garis MA50.
“Jika mampu breakout garis MA50 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish. Support di 9.225 dengan target resistance di 9.525 lalu 98.25. Cut loss di 9100,” tulis Wafi.
Dari sisi sektor, Wafi menyebutkan sektor yang saat ini masih menunjukkan momentum positif adalah sektor energi dengan saham pilihan mencakup ADRO, PTBA, PGAS, dan AKRA. Sektor industri dan finansial juga menunjukkan momentum positif dengan saham pilihan industrial mencakup ASII, UNTR, IMPC, dan ARNA, sementara untuk finansial BBCA, BBRI, BMRI, dan ARTO.
Sementara itu, sektor yang memperlihatkan momentum negatif mencakup transportasi (TMAS, SMDR, ASSA, BIRD), teknologi (GOTO, EMTK, DCII, BUKA), infrastruktur (TLKM, TBIG, JSMR, WSKT), dan consumer non-cyclical (UNVR, HMSP, CPIN, AMRT).
Adapun sektor yang mulai menunjukkan terbatasnya momentum negatif ada pada sektor healthcare (KLBF, MIKA, SIDO, HEAL), properti (PWON, BSDE, CTRA, DMAS), consumer cyclical (MSIN, ACES, MAPI, SCMA), dan basic industry (TPIA, MDKA, INKP, INTP).
“Secara sektor momentum, disarankan agar mengurangi kepemilikan di sektor yang secara momentum negatif dan menambah kepemilikan pada sektor yang secara momentum positif. Untuk sektor yang secara momentum sudah bottom dapat melakukan strategi akumulasi secara berkala,” kata Wafi.