Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah diprediksi tertekan pada Selasa (26/7/2022) jelang pengumuman The Fed menaikkan suku bunga dalam FOMC 26-27 Juli 2022.
Kenaikan suku bunga The Fed, yang diperkirakan agresif hingga 75 bsp, berpotensi menguatkan dolar AS. Di sisi lain, mata uang lainnya melemah termasuk rupiah.
"Hari ini mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp14.980-Rp15.020 per dolar AS," papar Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi.
Mengutip data Bloomberg, rupiah ditutup menguat 20,5 poin atau 0,14 persen ke Rp14.993 per dolar AS pada Senin (25/7/2022). Sementara itu, indeks dolar AS terpantau melemah tpis 0,07 persen ke 106,65.
Bersama dengan rupiah, mata uang peso Filipina menguat 0,36 persen, rupee India menguat 0,02 persen, dan dolar Singapura menguat 0,14 persen.
Ibrahim Assuaibi mengatakan, meskipun melemah dolar berada pada pijakan yang kuat, karena para pedagang bersiap untuk kenaikan suku bunga AS yang tajam pelam ini dan mencari keamanan karena data menunjukkan melemahnya ekonomi global.
Baca Juga
Federal Reserve AS mengakhiri pertemuan dua hari pada Rabu, dan pasar memperkirakan kenaikan suku bunga 75 basis poin dengan sekitar 9 persen peluang kenaikan 100 basis poin.
“Perlambatan telah mendorong para pedagang untuk menarik kembali ekspektasi pengetatan, khawatir ekonomi yang goyah hanya dapat menahan begitu banyak kenaikan suku bunga, tetapi investor belum menurunkan dolar terlalu jauh dari tonggak tertinggi mengingat prospek global begitu suram,” terangnya dalam riset harian, Senin (25/7/2022).
Ketegangan geopolitik juga meningkat, dengan pertumbuhan Eropa bergantung pada gas Rusia dan Financial Times melaporkan China telah membuat peringatan keras terhadap kemungkinan perjalanan ke Taiwan oleh Ketua DPR AS Nancy Pelosi.
Dari sisi internal, kondisi ekonomi global saat ini menghadapi tekanan yang sangat besar akibat tingginya harga komoditas, inflasi yang terus menanjak, dan adanya risiko pembengkakan utang dan mengarah terhadap resiko resesi secara menyeluruh.
Indonesia pun turut terpengaruh oleh berbagai tekanan dan gejolak yang ada, terutama tingginya inflasi yang memacu banyak bank sentral global menaikkan suku bunga.
“Namun, risiko perekonomian Indonesia berasal dari tekanan luar negeri, bukan dari dalam negeri, karena fundamental dan kinerja sejauh ini yang cukup baik,” imbuhnya.
Dilihat dari tingkat inflasi Indonesia terbilang masih rendah dari kondisi negara-negara lainnya, karena masih cukup dekat dengan harapan pemerintah, yakni di kisaran 4 persen. Kondisi itu bisa terjadi di antaranya karena bauran kebijakan fiskal dan moneter, oleh Pemerintah dan Bank Indonesia.
“BI akan terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait dan terus mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut,” lanjut Ibrahim.
Indonesia pun menuai berkah dari tingginya harga komoditas, karena merupakan eksportir batu bara dan crude palm oil (CPO). Meskipun begitu, Indonesia tetap menanggung besarnya beban subsidi akibat harga minyak global yang membengkak.
Dengan data fundamental dalam negeri yang bagus, membuat pijakan mata uang garuda tetap menguat walaupun secara bersamaan dolar menguat juga.
Simak pergerakan rupiah hari ini secara live.
Pukul 15.00 WIB, rupiah turun 1,5 poin atau 0,01 persen menjadi Rp14.994,5 per dolar AS.
Indeks dolar AS stagnan di level 106,487.
Pukul 13.55 WIB, rupiah naik 3 poin atau 0,02 persen menjadi Rp14.990 per dolar AS.
Indeks dolar AS terkoreksi 0,07 persen ke level 106,405.
Pukul 12.55 WIB, rupiah naik 5 poin atau 0,03 persen menjadi Rp14.988 per dolar AS.
Indeks dolar AS terkoreksi 0,05 persen ke level 106,425.
Pukul 11.12 WIB, rupiah naik 6,5 poin atau 0,04 persen menjadi Rp14.986,5 per dolar AS.
Indeks dolar AS terkoreksi 0,09 persen ke level 106,392.
Pukul 10.07 WIB, rupiah naik 22 poin atau 0,15 persen menjadi Rp14.971 per dolar AS.
Rupiah menguat bersama mayoritas mata uang Asia.
Pukul 09.00 WIB, rupiah dibuka naik 32 poin atau 0,21 persen menjadi Rp14.961 per dolar AS.
Indeks dolar AS terkoreksi 0,21 persen ke level 106,257.