Bisnis.com, JAKARTA — Direktur Utama PT. Pembangunan Jaya Ancol Tbk. (PJAA) Teuku Sahir Syahali mengaku pendapatan ancol kembali membaik setelah merugi dihantam pandemi Covid-19.
Dia menegaskan, Pandemi Covid-19 yang mendera Indonesia dalam dua tahun terakhir cukup memberikan dampak bagi Ancol sebagai perusahaan yang bergerak di bidang rekreasi.
Bahkan, pada saat masa-masa yang sangat menantang tersebut Ancol berusaha atau sekuat tenaga untuk bisa bertahan dan tetap melayani serta memberikan keceriaan
“Pada 2020 tentunya di industri rekreasi terutama Ancol dan taman-taman rekreasi yang lain seperti Ragunan, Monas, TMII dan seluruh kawasan rekreasi Indonesia dengan adanya penutupan selama pandemi tentunya berdampak secara finansial,” ujarnya saat ditemui di Ancol, Jumat (22/7/2022).
Dia menjabarkan, pada 2020 perusahaan mengalami kerugian yang sangat dalam sekitar Rp400 Miliar, kemudian pada 2021 juga mengalami rugi hingga Rp200 Miliar.
“Namun, sampai dengan Juni 2022 kami sudah bisa membukukan keuntungan yang lebih baik. Meskipun belum bisa kami sebutkan tetapi keuntungan kami masih di bawah Rp200 miliar,” katanya kepada Bisnis, Jumat (20/7/2022).
Baca Juga
Teuku mengaku sudah bisa berhasil lolos dari lubang jarum kebangkrutan Ancol dan menganggap pandemi sebagai tahapan meningkatkan pengalaman dalam menghadapi apabila adanya keadaan krisis lainnya agar perusahaan terus menjadi lebih baik.
“Merayakan ulang tahun tersebut hari ini Ancol akan memperkenalkan identitas baru, simbol adaptasi dari pandemi yang ingin lebih menggambarkan perasaan sukacita kehangatan keluarga kehangatan keluarga Ancol yang selalu tumbuh dan serta hangat,” ujar Teuku.