Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Luncurkan Logo Baru, Dirut Ancol (PJAA): Ini Simbol Kebangkitan!

Logo baru Ancol dengan berwarna dasar biru mencerminkan lautan. Kemudian, lengkungan pada huruf A menggambarkan gerbang menuju kebahagiaan.
Akbar Evandio
Akbar Evandio - Bisnis.com 23 Juli 2022  |  04:30 WIB
Luncurkan Logo Baru, Dirut Ancol (PJAA): Ini Simbol Kebangkitan!
Pengunjung di wisata Ancol, Jakarta, sudah tidak mengenakan masker, Kamis (19/5/2022) - Pernita Hestin Untari

Bisnis.com, JAKARTA — Direktur Utama PT. Pembangunan Jaya Ancol Tbk. (PJAA) Teuku Sahir Syahali menyampaikan makna di balik logo baru Ancol.

Dia menjelaskan, logo Ancol berwarna dasar biru mencerminkan lautan. Kemudian, lengkungan pada huruf A menggambarkan gerbang menuju kebahagiaan.

"Makna dari Ancol logonya simpel A-N-C-O-L dengan warna biru menunjukkan laut, kemudian A sebagai ikon Ancol, kemudian lengkung adalah gerbang menuju ruang kebahagiaan ruang keceriaan, kemudian ada bintang laut menunjukkan laut," tuturnya saat ditemui di Ancol, Jumat (22/7/2022).

Sahir memandang logo baru Ancol itu sebagai penanda perusahaan berhasil melewati masa sulit pandemi Covid-19, sebab perusahaan disebutnya mengalami banyak kerugian karena tak bisa beroperasi selama 2 tahun terakhir.

"Logo ini bukan sekadar logo, makna. Ini suatu milestone history menurut saya hal luar biasa. Kita sudah berhasil lolos dari pandemi, banyak perusahaan rekreasi yang tutup selamanya. Ini adalah simbol kebangkitan, kita wajib bersyukur," ujarnya.

Sahir menyebut kondisi 2 tahun terakhir merupakan yang terparah yang dialami oleh perusahaan. Dia lantas membandingkan kondisi itu dengan tahun 1998 silam, di mana Ancol masih mengalami pertumbuhan pengunjung di tengah krisis. 

"Tahun 2020—2021 merupakan tahun sangat berat untuk Ancol yang sebelumnya tak pernah dialami. Event krisis moneter '98 Ancol pengunjungnya growth 15-20 persen Tetapi pandemi karena penutupan tidak boleh usaha karena (mengantisipasi) penyebaran penyakit," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

ancol pembangunan jaya ancol
Editor : Aprianto Cahyo Nugroho

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top