Bisnis.com, JAKARTA — Co-founder Terraform Labs produsen token Terra Luna, Daniel Shin, resmi masuk dalam daftar penyelidikan pihak kepolisian Korea Selatan.
Mengutip Bloomberg, jaksa Korea Selatan menggrebek rumah Daniel Shin untuk memperdalam penyelidikan terkait tuduhan aktivitas ilegal di balik runtuhnya stablecoin TerraUSD.
Penggrebekan yang dilakukan sejak Rabu, (20/7/2022) menyasar rumah dan kantor Daniel Shin, termasuk aplikasi pembayaran yang dimilikinya, Chai Corp, ikut dibongkar polisi.
“Polisi juga mengunjungi dua perusahaan afiliasi, namun menolak untuk memberikan rincian lebih lanjut dalam penyelidikan yang sedang berlangsung,” kata juru bicara kejaksaan kepada Bloomberg, Jumat (22/7/2022).
Runtuhnya token TerraUSD yang sempat menggegerkan pasar kripto pada Mei 2022 memicu perdebatan berbagai pihak. Risiko investasi di pasar kripto pun menjadi perbincangan hangat, seiring dengan permintaan untuk regulasi pasar yang lebih kuat.
Jaksa Korea Selatan dikabarkan melakukan penggrebekan pekan ini di 15 are, termasuk 7 bursa kripto lokal seperti Upbit, Bithumb dan Gopax. Bahkan, mantan karyawan Terraform Labs juga dipanggil untuk menjalani pemeriksaan.
Baca Juga
Lebih lanjut, penyelidikan juga mendalami apakah perusahaan milik Do Kwon tersebut menghindari pajak, dengan memindahkan profit dari transaksi kripto ke akun offshore.
Daniel Shin dan Do Kwon saat ini diyakini tengah berada di Singapura, namun belum ada keterangan lebih lanjut terkait keberadaan mereka.
Beberapa investor Terra Luna mengajukan keluhan kepada jaksa Korea Selatan pada Mei 2022. Mereka menuduh Do Kwon dan perusahaannya telah melakukan penipuan dan terlibat dalam penggalangan dana ilegal.