Bisnis.com, JAKARTA - Vaksinasi booster yang kembali diwajibkan bagi pelaku perjalanan terutama udara dan kereta api membuat sejumlah saham terkait menjadi menarik diperhatikan karena dapat turut meningkatkan kinerjanya.
Equity Technical Analyst Henan Putihrai Mayang Anggita menilai terdapat dua emiten yang bakal terdampak langsung terhadap permintaan vaksin booster yang meningkat yakni PT Itama Ranoraya Tbk. (IRRA) dan PT Kimia Farma Tbk. (KAEF).
Alasannya, IRRA sebagai produsen jarum suntik dengan standar WHO bakal mendapatkan permintaan tambahan untuk kebutuhan vaksinasi tersebut. Sementara itu, KAEF merupakan distributor resmi untuk sejumlah vaksin booster maupun tahap 1 dan 2 dari pemerintah.
Mayang menjelaskan tekanan jual IRRA nampaknya sudah mulai berkurang ditandai dengan sudut kemiringan yang mulai melandai, diiringi RSI Positive Divergence yang biasanya berpotensi trend reversal.
"Kami merekomendasikan speculative buy IRRA di sekitar MA20 di angka Rp1.350, dan average up ketika mampu menghadapi MA50 di 1.380. IRRA berpotensi rebound menuju target terdekat di seputaran Rp1.425-Rp1.450, disusul target selanjutnya di level Rp1.605," terangnya kepada Bisnis, Senin (18/7/2022).
Sementara itu, dia menilai KAEF bergerak turun di dalam pola parallel channel, dengan kondisi ditutup di atas MA20 di angka Rp1.345, diiringi volume yang menguat selama 2 hari terakhir.
Baca Juga
Resistance MA50 sekaligus upper channel di Rp1.415 menjadi level krusial untuk dihadapi demi mematahkan trend turun, sehingga terbuka peluang menuju titik previous high Rp1.525, disusul target pattern di sekitar Rp1.600-Rp1.610.
Sementara itu, Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta Utama menilai secara teknikal kedua emiten ini masih dapat bergerak menguat.
"KAEF pada daily chart jika terus bertahan di atas MA60, maka resistance yang dituju adalah pada Rp1.610. Sementara itu, INAF memiliki resistance pada Rp1.360 dan IRRA memiliki resistance pada Rp1.430," tambahnya.
Catatan: ulasan Equity Technical Analyst Henan Putihrai Mayang Anggita merupakan analisa per tanggal 12 Juli 2022, bukan 18 Juli 2022, karena sahamnya saat ini tidak lagi direkomendasikan.