Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas pada hari ini, Sabtu (16/7/2022) turun pada akhir perdagangan karena investor fokus ke pasar ekuitas Amerika Serikat yang lebih kuat di tengah laporan sejumlah laba perusahaan dan data ekonomi.
Namun, meredanya reli dolar AS akibat ketidakpastian skala kenaikan suku bunga The Fed menahan penurunan harga emas lebih lanjut.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus 2022 di divisi Comex New York Exchange, tergelincir US$2,2 atau 0,13 persen, menjadi ditutup pada US$1.703,60 per ounce.
Harga emas setelah sempat turun di bawah US$1.700 dan mengalami penurunan mingguan kelima berturut-turus," seperti dikutip dari Antara, Sabtu (16/7/2022).
Harga emas berjangka anjlok US$29,70 atau 1,71 persen menjadi US$1.705,80 pada Kamis (14/7/2022), setelah terangkat US$10,70 atau 0,62 persen menjadi US$1.735,50 pada Rabu (13/7/2022), dan jatuh US$6,90 atau 0,40 persen menjadi US$1.724,80 pada Selasa (12/7/2022).
Data ekonomi Amerika Serikat yang dirilis Jumat (15/7/2022) juga membebani emas. Departemen Perdagangan AS melaporkan bahwa penjualan ritel AS pada Juni naik 1,0 persen, setelah penurunan 0,1 persen direvisi naik pada Mei. Angka tersebut juga lebih tinggi dari perkiraan para ekonom untuk kenaikan 0,9 persen.
Baca Juga
Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa harga impor AS turun 0,2 persen pada Juni setelah naik selama tiga bulan berturut-turut karena biaya minyak dan impor lainnya menurun.
Indeks kondisi bisnis Empire State Fed New York, ukuran aktivitas manufaktur di negara bagian, naik 12,3 poin menjadi 11,1 pada Juli. Para ekonom memperkirakan pembacaan negatif ketiga berturut-turut.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman September naik 36,9 sen atau 2,02 persen, menjadi ditutup pada US$18,594 per ounce.
Sementara itu, platinum untuk pengiriman Oktober naik US$13,6 atau 1,66 persen, menjadi ditutup pada US$830,9 per ounce.